Hargorejo Jumat (14/02/2020) Nira kelapa atau biasa disebut dengan legen merupakan sumber penghasilan utama warga desa Hargorejo, khususnya pedukuhan Sangkrek. Pekerjaan menyadap nira kelapa ini sudah dijalani turun temurun sejak zaman nenek moyang mereka. Hingga kini, menyadap nira kelapa masih menjadi pilihan warga dalam mencari nafkah, karena selain melimpahnya pohon kelapa, alatnya yang sederhana dan mudah didapat memudahkan warga untuk menjalani pekerjaan ini.
Meskipun setiap musim kemarau nira yang dihasilkan dari pohon kelapa selalu menyusut, hal ini tidak menyurutkan warga dalam menyadap nira kelapa. Mereka lebih memilih pekerjaan ini sebagai sumber penghasilan utama, meskipun beberapa warga masih mencari alternatif pendapatan selama musim kemarau. Sedangkan pada musim penghujan, nira yang dihasilkan pohon kelapa lebih banyak karena pohon kelapa lebih banyak mendapat supply air dari tanah.
Nira kelapa biasa diolah menjadi gula jawa, yang biasa digunakan sebagai bumbu dalam berbagai masakan khas Jawa. Harga gula jawa di pasaran variatif, berkisar antara Rp 15.000,- hingga Rp 18.000,- perkilonya. Harga gula Jawa cenderung fluktuatif, tergantung kualitas gula serta permintaan pasar, Selain dipasarkan dalam bentuk tangkepan model batok, gula jawa juga ada yang ditampung pengepul di Pedukuhan Sangkrek yang dimasak lagi untuk dijadikan Gula Kristal guna meningkatkan nilai / harga jual dengan pemasaran yang lebih jauh lagi yaitu untuk diekspor dan di pasarkan di hotel-hotel.
Guna meningkatkan kesejahteraan penderes gula selain berharap harga gula selalu stabil juga berharap ada bantuan pelatihan dan peralatan pengemasan gula Kristal dalam bentuk saset secara kelompok.
(afa)