You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Mengenalkan Apa Itu Pelecehan Seksual pada Remaja

Administrator 09 Desember 2019 Dibaca 361 Kali

KBR, Warita-  Angka kekerasan terhadap anak di Indonesia terus meningkat. Data Kementerian Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menemukan dari Januari hingga Maret 2018, mereka menerima sekitar 1.900 laporan.

Setengah di antaranya adalah laporan soal kekerasan seksual. Angka di lapangan dipercaya bisa jauh lebih tinggi. Salah satu penyebabnya karena masih banyak orang yang tidak tahu apa saja yang termasuk dalam pengertian kekerasan dan pelecehan seksual. Tak terkecuali anak dan remaja.

Mitra Perempuan adalah sebuah organisasi yang fokus pada isu ini. Lembaga ini sudah beberapa bulan terakhir aktif berkeliling mengedukasi para pelajar SMA di Jakarta soal pelecehan seksual. 

Direktur Eksekutif Mitra Perempuan, Rita Serena Kolibonso memaparkan, kegiatan yang mengangkat tema “Persahabatan Tanpa Pelecehan Seksual” ini ditujukan bagi siswa siswi SMA/SMK. Agar menarik para siswa, kegiatan ini diisi menonton film dengan tema pelecehan seksual lalu dilanjutkan dengan diskusi kelompok.  

Menurut Rita, dengan mengetahui apa itu kekerasan seksual dan siapa yang bisa menjadi korban, para remaja bisa mencegah itu terjadi terhadap dirinya dan lingkungan sekitanya. “Jadi ini menjadi salah satu kontribusi kami untuk memberi informasi dan sekaligus berinteraksi dengan remaja, sekaligus berdialog persoalan-persoalan pelecehan seksual yang mungkin saja mereka alami dan bagaimana mereka akan bersikap,” tutur Rita saat talkshow Ruang Publik KBR Kamis (14/03).

Menurut Rita, pelecehan seksual adalah tindakan seksual baik secara verbal maupun nonverbal yang ditujukan kepada seseorang dan akibatnya membuat korban tidak nyaman atau terganggu. 

“Pelecehan seksual menjadi realita dalam hidup mereka (remaja). Mereka juga berbagi bahwa mereka mengalaminya tidak hanya di kalangan tempat dia belajar, tapi lebih banyak di tempat-tempat umum. Di mana pelajar sebelum sampai ke sekolah, dia menggunakan fasilitas umum, bertemu dengan orang-orang yang baru dikenal atau sudah lama dikenal,” jelas Rita.

Bentuknya pun beragam kata Rita. “Beberapa hal yang termasuk ke dalam pelecehan seksual secara verbal dan nonverbal seperti sentuhan fisik, menggoda, menggunakan gerakan atau isyarat yang bersifat seksual, membicarakan hal-hal yang bersifat seksual, mengirimi pesan-pesan yang mengarah kepada seksual, dan sebagainya. Terlebih lagi jika hal-hal tersebut dilakukan secara paksa,” paparnya.

Ditambahkannya, pelecehan seksual tidak hanya terjadi di kalangan remaja yang berpacaran, tapi bisa juga dalam pertemanan dan persahabatan. “Seringkali hal ini menjadi hal-hal yang sebenarnya dari segi romantisme. Di satu sisi bisa dilihat ya waktu kejadian ‘oh mendadak (waktu) jalan disentuh secara seksual oleh pasangannya. Tapi kemudian terjadi sebuah penyesalan,” tambahnya.

Peran orangtua, lanjut Rita, sangat penting dalam mengawasi dan memerhatikan anaknya. “Sebagai orangtua harusnya menyadari apabila terjadi perubahan pada anak, dan selalu memerhatikan perilaku anak. Lebih baik lagi apabila anak tersebut sudah diberikan informasi terkait apa-apa saja yang termasuk pelecehan seksual sedini mungkin,” kata Rita.

Maka dia mendorong orangtua untuk sedini mungkin mengenalkan pada anak apa itu pelecehan dan kekerasan seksual agar mereka bisa mengenalinya dan berani melaporkan bila melihat atau mengalaminya sendiri. Ada sejumlah lembaga yang bisa dituju bila ingin melapor, salah satunya Women Crisis Centre/Mitra Perempuan. Pengaduan bisa dilakukan lewat telepon di (021) 837 90010, WhatsApp di 0817772729 atau melalui E-mail ke perempuanmitra@gmail.com.

Author

Nurhayati

Editor: Vitri Angreni 

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%