You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Ekonomi Nasional Tumbuh, Tapi Penganggur Bertambah 50 Ribu Orang

Administrator 09 Desember 2019 Dibaca 359 Kali

KBR, Warita -  Perekonomian nasional semakin meningkat. Tapi, jumlah pembelian malah semakin banyak.

Hal itu terungkap dalam  Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi Desember 2019  yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), Kamis (5/12/2019).

Menurut laporan tersebut, selama periode triwulan III-2018 hingga triwulan III-2019 ekonomi Indonesia tumbuh 5,02 persen.

BPS mencatat pertumbuhan terjadi di semua lapangan usaha. Persentase pertumbuhan produksi paling tinggi di grup Lapangan Usaha Jasa Lainnya yang meliputi:

  • Usaha kesenian, hiburan, dan rekreasi.
  • Jasa reparasi komputer, barang keperluan pribadi, dan perlengkapan rumah tangga.
  • Jasa perorangan yang melayani rumah tangga, termasuk satpam, tukang kebun, supir, dan sejenisnya).
  • Kegiatan rumah tangga yang menghasilkan barang dan jasa untuk digunakan sendiri (pertanian, penggalian, konstruksi, pengadaan udara).
  • Jasa swasta lainnya termasuk kegiatan badan internasional seperti PBB, IMF, Bank Dunia, OECD, dan lain-lain.

 

Pengangguran Meningkat

Kendati memberi sumbangsih bagi hitung-hitungan ekonomi nasional, pertumbuhan produksi di berbagai lapangan usaha yang sebelumnya tidak menghasilkan angka-angka kemenangan.

Lebih dari 50 ribu orang.

"Pada Agustus 2019 jumlah yang diterima mencapai 7,05 juta orang, semakin tinggi 50 ribu orang jika dibandingkan dengan Agustus 2018," jelas BPS dalam laporannya.

Berikut ini adalah beberapa provinsi yang mendapat terbanyak tahun ini:

  • Jawa Barat: 1,9 juta orang
  • Jawa Timur: 843 ribu orang
  • Jawa Tengah: 819 ribu orang
  • Banten: 490 ribu orang
  • Sumatera Utara: 382 ribu orang
  • DKI Jakarta: 320 ribu orang

BPS juga mencatat, dalam periode terakhir penurunan tenaga kerja paling banyak terjadi di sektor:

  • Pertanian, penanaman, dan perikanan.
  • Jasa keuangan dan keuangan.
  • Pertambangan dan penggalian.

Penulis

Adi Ahdiat

Editor: Sindu Dharmawan

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%