You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Mahasiswa UPN Ciptakan Aplikasi Bagi Awam Belajar Bahasa Isyarat

Administrator 31 Desember 2019 Dibaca 388 Kali

 [Solider|Warita Desa] Inovasi anak bangsa dalam menciptakan alat bantu bagi orang dengan difabilitas terus bermunculan. Sebuah inovasi baru muncul dari Hadian Dzakia Rangga, Mahasiswa Jurusan  Informatika, Fakultas Teknik Industri, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta. Rangga nama panggilan mahasiswa itu, menciptakan aplikasi untuk memudahkan awam mengenal, belajar dan paham bahasa isyarat.

Kamus Sibi & Bisindo, adalah aplikasi (Apl) tersebut. Apl tersebut mengakomodir dua jenis bahasa isyarat yang berkembang di Indonesia, yakni SIBI (Sistim Isyarat Bahasa Indonesia) yang dipergunakan di Sekolah Luar Biasa (SLB), dan BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia) yang digunakan dan dikembangkan komunitas tuli di berbagai wilayah.  Pada masing-masing jenis bahasa isyarat terdapat dua menu, yakni kamus dan terjemahan. Tiap-tiap menu, awam bisa memilih tahapan belajar bahasa isyarat (huruf, kata, atau kalimat).

Kepada Solider, Selasa (17/12) Rangga memaparkan alasan penciptaan aplikasi. Berawal dari pencarian judul skripsi, dia mengawali paparannya. “Saya ingin membuat skripsi atau penelitian yang tidak hanya membuahkan gelar sarjana saja. Lebih dari itu, saya ingin menyumbangkan ilmu yang saya dapat untuk kemanfaatan orang banyak,” terangnya.

Lanjutnya, judul skripsi diperoleh dari rekan sesama jurusan bernama Yofyta Deri, atas rekomendasi Dr. Awang Hendriyanto sebagai dosen pembimbing. Rekomendasi dimaksudkan untuk melanjutkan penelitian sebelumnya yang dilakukan Yovita. Dengan tujuan aplikasi dapat lebih dikembangkan. Jika aplikasi sebelumnya masih berbasis web, oleh Rangga dikembangkan dengan platform berbasis android.

Harapan positif

Terdapat beberapa harapan Rangga atas karya aplikasinya. Pertama, dapat membantu masyarakat awam berkomunikasi (menyampaikan  dan memahami) bahasa isyarat. Kedua, awam mudah belajar bahasa isyarat melalui fitur android dengan teknologi speech recognition. Ketiga, menghitung akurasi terjemahan bahasa isyarat dan efektifitas pengubahan speech to text ke dalam video dengan memanfaatkan Google Speech API. Keempat, implementasi google speech API pada fitur android dalam menerjemahkan suara ke teks dan menampilkan bahasa isyarat melalui video.

Selain terdapat beberapa manfaat bagi awam, aplikasi tersebut juga dia harapkan dapat membantu tuli berbahasa Indonesia baik dan benar, dengan media pembelajaran bahasa isyarat SIBI maupun BISINDO.

Adapun Dosen Pengarah juga Penguji Heru Cahya Rustamaji usai menguji menyampaikan apresiasi atas karya penciptaan mahasiswanya. “Over all, karya Rangga bagus! Meski ada beberapa bug,  terdapat beberapa kata yang tidak bisa keluar alias macet. Tugas Rangga selanjutnya memperbaiki sehinga Apl segera dapat dimanfaatkan. Dan dengan karya tersebut Rangga dinyatakan lulus dengan nilai A,” terang Heru (18/11).

Berbicara (verbal) ialah cara bekomunikasi bagi orang-orang mendengar (hearing person). Berbeda dengan orang-orang yang tidak mendengar atau tuli (hearing lost). Berbahasa isyarat, ialah cara bagi mereka berkomunikasi (menyampaikan dan menerima pesan). Perbedaan yang ada butuh diapresiasi dengan cara awam tahu dan paham bahasa tuli, demikian pula sebaliknya.

“Dengan aplikasi yang mudah digunakan, semoga lebih banyak awam paham berbahasa isyarat. Dengan demikian komunikasi antara tuli dengan orang mendengar menjadi lancar,” ujar Heru menutup perbincangan dengan Solider.

 

Reporter: Haera Nining Wijaya

Editor     : Ajiwan Arief

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%