You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

ESDM: Produksi Migas Indonesia Akan Terus Turun Sampai 2050

Administrator 31 Desember 2019 Dibaca 389 Kali

KBR, Jakarta- Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudy Suhendar menyebut produksi migas Indonesia terus menurun.

"Hal ini bisa terlihat dari tren grafik lifting migas lima tahun terakhir yang terus mengalami penurunan," kata Rudy, seperti dilansir situs Kementerian ESDM, Rabu (27/11/2019).

"Rendahnya tingkat temuan cadangan baru dan tidak adanya cadangan migas berkapasitas raksasa, maka produksi migas Indonesia diprediksi akan terus berada dalam tren penurunan, bahkan hingga tahun 2050," kata dia lagi.

Menurut laporan Kementerian ESDM, produksi migas yang rendah itu membuat Indonesia harus mengimpor sekitar 74 persen kebutuhan gas elpiji nasional. Sedangkan untuk Bahan Bakar Minyak (BBM), impornya sekitar 38 persen.

Eksplorasi ke Indonesia Timur

Untuk mengatasi rendahnya produksi migas, Rudy menyebut saat ini pemerintah berupaya mendorong eksplorasi cadangan migas baru dengan berbagai cara. Mulai dari melonggarkan perizinan migas, menarik aliran investasi, serta mengadakan kerja sama dengan pihak swasta.

"Sejak 18 tahun yang lalu saat ditemukannya Lapangan Gas Abadi, belum ditemukan lagi cadangan migas nasional yang siginifikan, sehingga produksi migas kita 85 persen bergantung pada lapangan yang sudah mature," kata Rudy.

"Adapun tantangan ke depan di sektor hulu migas adalah menemukan cadangan migas yang besar. Badan Geologi juga telah melakukan survei umum di beberapa lokasi di Kawasan Timur Indonesia," jelasnya.

Menurut Rudy, Indonesia memiliki 128 Cekungan atau kawasan endapan mineral yang berpotensi menyimpan cadangan migas. Namun hingga sekarang baru ada 54 Cekungan yang sudah dieksplorasi.

"Masih ada 74 Cekungan yang belum disentuh dengan cadangan terbukti dan cadangan potensi minyak bumi mencapai 7,5 miliar barel," jelas Rudy.

Rudy pun berharap agar kalangan ahli dan praktisi geologi dan geofisika bisa mengembangkan teknologi untuk eksplorasi dan eksploitasi cadangan migas di wilayah perairan dalam.

Author

Adi Ahdiat

Editor: Sindu Dharmawan

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%