You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Bank Dunia: Perlindungan Lansia di Indonesia Lemah

Administrator 16 Desember 2019 Dibaca 392 Kali

KBR, Warita - Bank Dunia baru saja merilis laporan analisis mereka tentang perekonomian Indonesia dalam Indonesia Economic Quarterly December 2019, Rabu (11/12/2019).

Dalam laporan tersebut, Bank Dunia memuji ekonomi makro Indonesia yang mampu tumbuh 5 persen di tengah perlambatan ekonomi global.

Namun, Bank Dunia juga menyoroti berbagai kekurangan, seperti soal lemahnya perlindungan terhadap kelompok lanjut usia (lansia).

"Saat ini sekitar 36 persen lansia di Indonesia miskin atau rentan miskin, dan jumlahnya akan semakin meningkat seiring penuaan penduduk," tulis Bank Dunia dalam laporannya.

"Dukungan perlindungan sosial untuk lansia di Indonesia rendah. Hal ini membuat jaminan penghasilan untuk lansia miskin patut jadi perhatian penting."

"Jika tak ada langkah tambahan untuk memasukkan pekerja informal dan lansia ke dalam sistem jaminan sosial, persentase lansia miskin nyaris dipastikan bakal naik," jelas Bank Dunia.

 

Berita Terkait: Banyak Buruh Tak Punya Pensiun, BPS Usul Ada Lapangan Kerja untuk Lansia

 

Perluas BPNT dan PKH, atau Buat Program Baru

Untuk mengatasi masalah di atas, Bank Dunia mendorong Indonesia supaya mengembangkan lagi program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH).

"Kelompok lansia bisa dijadikan target spesifik penerima BNPT. Cakupan PKH juga bisa diperluas untuk lansia, terlepas dari apakah mereka tinggal bersama keluarganya atau tidak," usul Bank Dunia dalam laporannya.

"Atau, (pemerintah Indonesia) bisa mendesain program jaminan sosial khusus untuk lansia," kata Bank Dunia.

Author

Adi Ahdiat

Editor: Agus Luqman

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%