You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Indonesia Kekurangan Orang Cerdas, LIPI Ajak Diaspora "Pulang Kampung"

Administrator 11 Desember 2019 Dibaca 366 Kali

[KBR|Warita Desa] Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengajak peneliti Indonesia yang tersebar di luar negeri atau diaspora untuk 'pulang kampung'.

Kepala LIPI Laksana Tri Handoko berharap para peneliti diaspora itu bisa berkreasi dan berinovasi di Indonesia.

"Fokus kita terkait diaspora adalah bagaimana merekrut sebanyak mungkin orang-orang terbaik, SDM (sumber daya manusia) unggul, untuk kembali ke negara ini. Itu dulu. Jangan dibebani dengan ini-itu," kata Handoko dalam diskusi di Gedung LIPI, Jakarta, seperti dilansir Antara, Senin (9/12/2019).

"Inovasi, tidak akan muncul tanpa adanya SDM unggul yang mencetuskannya, dan negara bisa memberikan ruang untuk para peneliti, diaspora atau lulusan S3 terbaik Indonesia untuk berkreasi sesuai bidangnya," lanjut Handoko.

Menurut Handoko, sejak tahun 2014 LIPI sudah aktif mencari dan merekrut diaspora untuk bergabung ke LIPI.

Sejak 2018 pemerintah juga sudah membuka jalur diaspora sebagai salah satu mekanisme penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di LIPI. 

Indonesia Minim SDM Iptek

Menurut LIPI, Indonesia butuh peneliti diaspora karena SDM yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di dalam negeri masih sangat minim.

"Rasio jumlah SDM iptek sangat rendah, yaitu 1 banding 934 penduduk," jelas LIPI di situs resminya, Senin (9/12/2019).

Hal ini ditanggapi Osi Arutanti, peneliti Indonesia yang pernah menetap di Jepang selama lima tahun, kemudian bergabung di Pusat Penelitian Kimia LIPI sejak 2018.

Menurut Osi, untuk menarik peneliti diaspora kembali ke Indonesia, pemerintah perlu membangun ekosistem riset yang menyediakan kebebasan dan keleluasaan riset.

“Kadang kita berbenturan dengan birokrasi, hal ini sebaiknya dapat dipermudah. Saat ini saya melihat LIPI sudah mulai berubah ke arah tersebut,” kata Osi dalam situs resmi LIPI, Senin (9/12/2019).

Masalah birokrasi itu juga disinggung peneliti diaspora lain, Ayu Savitri Nurinsiyah. Ayu adalah ahli biologi yang pernah menetap di Jerman selama delapan tahun dan bergabung ke LIPI mulai tahun 2019.

“Penelitian saya melibatkan koleksi spesimen di museum. Saya merasa terkadang akses untuk meminjam spesimen ini seharusnya dapat dipermudah,” kata Ayu. 

Kepala LIPI Laksana Tri Handoko pun menyatakan niatnya untuk mewujudkan lingkungan fleksibel bagi para diaspora.

“Diaspora tidak perlu dituntut macam-macam dahulu. Kita buat ekosistem yang sesuai untuk mereka, agar mereka datang dengan membuat peraturan yang fleksibel, tidak ribet, dan kebebasan riset,” kata Handoko, seperti dilansir situs LIPI, Senin (9/12/2019).

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%