You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Menteri UKM Minta Impor Mesin Pembuat Cangkul Bebas Pajak

Administrator 29 November 2019 Dibaca 383 Kali

KBR, Jakarta - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) mengusulkan agar Kementerian Keuangan bisa memberikan fasilitas bebas pajak terhadap impor mesin pembuat cangkul. Hal itu untuk mengurangi impor cangkul di Indonesia.

Permintaan itu telah disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki kepada Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan.

Menurut Teten, mesin pembuat cangkul bebas pajak ini dibutuhkan, untuk mendukung prioritas pemerintah meningkatkan penggunaan cangkul produksi lokal.

"Kan kita malu, kita hari ini masih impor cangkul. Sekarang saya diminta Pak Presiden, apakah UMKM bisa memproduksi cangkul? Kebutuhan cangkul kita 10 juta unit per tahun. Nah ini saya lagi menghubungkan antara produsen cangkul di rakyat dengan bahan bakunya, lalu dengan marketnya, beberapa kementerian dan pemilik kebun serta pembiayaan," ujar Teten di Jakarta, Kamis (28/11/2019).

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut pemerintah berencana mulai mengurangi impor cangkul mulai tahun ini.

Tetapi ia belum bisa merincikan nilai impor cangkul yang akan diturunkan, ataupun rencana produksi cangkul lokal, sebab masih dalam dikaji lebih mendalam.

"Saya lagi pelajari dulu, kira-kira pelaku UMKM sanggup berapa. Saya juga bisa minta Pindad dan lain-lain juga. Terus suplai bahan bakunya. Kalau pembiayaan saya kira bisnis menguntungkan lah," katanya.

Selain dengan Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan, Teten juga mengklaim sudah mulai berdiskusi dengan pihak lain yang berkepentingan. Tujuannya agar cangkul lokal berkualitas dapat segera diproduksi secepatnya, dengan jumlah yang efisien.

"Saya sudah minta LKPP, berapa kita butuh cangkul? Saya sudah juga ke beberapa gubernur, sentra-sentra pandai besi kita, saya datang ke sukabumi. Ternyata problemnya apa? Para pandai besi dari yang tradisional sampai modern itu ternyata gak punya bahan bakunya. Mereka nggak dapet itu, suplai krakatau steel," tambahnya.

Author

Sadida Hafsyah

Editor: Agus Luqman 

 

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%