You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Teknologi Digital, Mochtar Riady: Manfaatkan dalam Perdagangan dan Administrasi

Administrator 28 November 2019 Dibaca 373 Kali

KBR, -  Perkembangan dunia teknologi digital dalam revolusi industri 4.0, perlu dimanfaatkan lebih serius dalam perdagangan dan administrasi. Hal itu disampaikan taipan pendiri Lippo Group Mochtar Riady dalam acara 'Indonesia Digital Conference 2019 bertema Indonesia Menuju Transformasi Digital'

Konglomerat berusia 90 tahun itu menekankan  saat ini waktunya para pebisnis memanfaatkan perkembangan digital, untuk meningkatkan efisiensi. Apalagi kata dia, digital bukan teknologi baru, melainkan sudah lahir sejak lebih dari 70 tahun yang lalu.

"Digital ini selalu dimanfaatkan melalui aplikasi. Kalau kita buka web-nya Alibaba, Amazon, misalnya Google dan sebagainya, itu ada ribuan aplikasi yang sudah ada di sana. Kita tinggal ambil-ambil ini, digabungkan ini, digabungkan itu. Maka sekarang yang terpenting ini bukan cerita teknologi digital, tapi bagaimana kita memanfaatkan teknologi ini," jelas Mochtar di Ballroom Djakarta Theatre (28/11/2019).

Pendiri Lippo Group Mochtar Riady mencontohkan saat ini memang perekonomian Cina lebih unggul dibandingkan Indonesia. Tetapi kata dia, Indonesia masih memiliki peluang untuk memperbaiki keadaan jika semakin peka terhadap revolusi industri.

"Kita jangan merasa minder bahwa Indonesia ini kecil, tidak ada apa-apa. Kita bandingkan Tiongkok pada tahun 1995, kita jauh lebih hebat daripada dia," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, ia menceritakan pengalamannya memanfaatkan teknologi digital. Seperti OVO, salah satu bisnis keuangan yang terafiliasi dengan Lippo Group, kuat bersaing di antara bisnis fintech lainnya. Atau Mataharimall.com yang gagal menjalankan metode bisnisnya, karena tidak menempatkan diri sebagai pemula pada awalnya.

Author

Sadida Hafsyah

Editor: Rony Sitanggang

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%