
Dalam menghadapi permasalahan sampah organik dan longsor di Kalurahan Hargorejo, tim KKN-PPM UGM Subunit Hargorejo melaksanakan sosialisasi dan pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB) untuk menangkal kedua masalah di atas. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah organik dan pentingnya konservasi air secara berkelanjutan.
Lubang Resapan Biopori (LRB) adalah sebuah teknik konservasi air berbentuk lubang silindris vertikal ke dalam tanah dengan diameter sekitar 10 sampai 30 cm dan kedalaman 50 sampai 100 cm. Lubang itu sendiri dapat ditambahkan paralon berlubang guna memberikan struktur yang kuat. Pentingnya LRB terletak pada kemampuannya dalam mempercepat infiltrasi air hujan sehingga mengurangi limpasan permukaan yang sering menjadi penyebab banjir, terutama di daerah dengan permukaan tanah yang telah tertutup beton atau aspal. Selain itu, lubang ini juga berfungsi sebagai tempat pembuangan sampah organik seperti sisa sayur, buah, atau daun kering, yang nantinya akan terurai secara alami dan menjadi pupuk kompos.
Kegiatan sosialisasi dan pembuatan lubang biopori dilakukan di Padukuhan Sangkrek pada hari Senin, 14 Mei 2025 yang melibatkan 30 anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Sangkrek, Gunung Kukusan, Sambeng, Ngaseman, dan Gunung Rego. Adapun kegiatan ini meliputi sosialisasi tentang mekanisme lubang biopori sebagai pengurai sampah dan penyerap air, manfaat lubang biopori, hingga cara pembuatannya. Untuk melengkapi pengetahuan dengan keterampilan, dilakukan pula demonstrasi pembuatan dan praktik langsung. Para anggota KWT diberikan kesempatan untuk mencoba menggali tanah dengan bor biopori, memasukkan pipa biopori, serta mengisi lubang dengan sampah organik. Dalam pelaksanaan kegiatan ini pula terdapat diskusi dua arah antara mahasiswa KKN dan anggota KWT.
Program kerja ini membuahkan hasil yang baik. Hasil pertama adalah dibuatnya lima titik lubang biopori di padukuhan Sangkrek untuk membantu pengolahan sampah organik dan resapan air. Selain itu, telah dibuat poster yang mencakup langkah-langkah pembuatan LRB. Dalam kegiatan ini pula diharapkan telah tertanam pemahaman warga tentang pengolahan sampah organik dan konservasi air, serta komitmen kolektif dari anggota KWT dan pemerintah setempat untuk melanjutkan program secara swadaya.
Penulis : Ajru F.
Sumber : Dimas Aji

