Untuk membantu pengentasan stunting di Indonesia, BKKBN bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UKM mencanangkan program dua telur sehari. Program ini didanai oleh Dana Keistimewaan DIY. Dalam program ini, keluarga resiko stunting (KRS) disosialisasikan untuk mengkonsumsi dua butir telur dalam sehari untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Di Kalurahan Hargorejo sendiri terdapat sejumlah 60 KRS yang mana mereka akan menerima bantuan telur selama 6 bulan.
Untuk mengantisipasi keterlambatan penerimaan bantuan telur, Ratmini selaku kader pelaksana program Hargorejo tetap menyalurkan bantuan telur pada Senin (17/06/2024) di Gazebo Kantor Kalurahan Hargorejo. Penyaluran bantuan telur kepada KRS dilakukan siang hari pukul 13.00 WIB. Menurut Ratmini, meskipun bertepatan dengan momen Hari Raya Idul Adha, bantuan telur tetap disalurkan agar tidak ada kekosongan atau keterlambatan dalam konsumsi telur oleh KRS.
Penyaluran bantuan telur ini dibuka sejak siang hingga petang hari, mengingat kebanyakan penerima manfaat juga sedang memiliki agenda lain di hari raya. Selain penyaluran bantuan, Ratmini juga meminta kepada para kader di masing-masing wilayah untuk memantau perkembangan baik baduta ataupun bumil yang mendapatkan program. Selain untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan mereka juga untuk memantau apabila ada reaksi alergi telur ataupun yang bersangkutan tidak mau mengkonsumsinya.
Penulis : Ajru F.
Sumber : Ratmini