Kata “Rewang” atau “Rewangan” bermakna sebagai sebuah tradisi yang diserap dari daerah Jawa yang merupakan kegiatan yang dilakukan dengan membantu tetangga atau kerabat maupun saudara yang sedang memiliki hajatan.
Biasanya bantuan yang diberikan dapat berupa tenaga maupun materi. Tanpa disadari tradisi ini sangat mencerminkan semangat gotong royong yang dimiliki rakyat Indonesia, karena para peserta rewang yang biasanya para ibu-ibu ini saling bekerja sama dan bahu membahu agar pekerjaan cepat selesai. Selain itu, hal ini juga mencerminkan bahwa terdapat interaksi sosial yang baik antar warga masyarakat.
Tradisi rewang ini biasanya dilakukan ketika ada hajatan seperti “mantenan” dalam bahasa Jawa yang berarti pernikahan, khitanan, ketika ada tetangga yang meninggal dunia, tahlilan, pengajian, selamatan atau syukuran, serta berbagai acara yang lain.
Adapun sisi positif yang terdapat dalam tradisi ini adalah dapat meringankan beban bagi keluarga yang sedang memiliki hajat. Selain itu juga dapat menjadi sarana komunikasi dan silaturahmi bagi warga masyarakat, yang tak lain mampu menjadi sebuah perekat sosial yang mampu menghubungkan antar individu. Tak hanya itu, dengan adanya tradisi ini juga mampu memupuk rasa kesadaran sosial agar tidak menjadi individu yang egois serta mementingkan urusannya sendiri sehingga mengesampingkan “srawung” atau bergaul dengan masyarakat.
Penulis : Annisa Istika (AS)
Sumber : Afifah, S. (2022). Tradisi Rewang Dalam Kajian Psikologi Sosial. Indonesian Journal of Behavioral Studies, 2(2), 97-106