Zaman sekarang, tanaman lerak (Sapindus rarak) mulai jarang ditemui. Salah satu penyebabnya adalah kemanfaatan tanaman ini yang telah digantikan oleh berbagai produk modern. Padahal, fungsi lerak sebagai sabun, detergen dan pembasmi hama jelas lebih ramah lingkungan dibandingkan produk-produk modern, bahkan berpotensi menyelamatkan bumi dari pemanasan global (global warming).

Tanaman lerak termasuk tumbuhan raksasa dengan tinggi yang bisa mencapai 42 meter dengan diameter batang sekitar 1 meter. Daunnya berbentuk bulat telur sampai langset. Buahnya berbentuk bundar seperti kelereng. Buah yang tua berwarna coklat kehitaman, dengan permukaan buah yang licin dan mengkilap. Bijinya bundar dan berwarna hitam. Daging buahnya sedikit berlendir, tetapi mengeluarkan aroma wangi (Rifki Iskandar, 2014: 23-24).

Pada zaman dahulu, buah lerak dikenal sebagai bahan untuk mencerahkan kain batik. Berbeda dengan detergen yang bisa menyebabkan warna batik cepat pudar, penggunaan lerak untuk mencuci kain batik dapat membuat warnanya menjadi lebih awet. Cara penggunaannya dengan melarutkan buah lerak kering yang telah dihaluskan ke dalam air hangat, lalu digunakan untuk merendam batik selama semalam.  Lerak juga biasa digunakan untuk mencuci bahan-bahan yang terbuat dari kuningan, tembaga dan emas. Lerak juga bisa digunakan sebagai sabun. Cairan dalam daging buah lerak dapat menghasilkan busa yang sama dengan shabun dan shampoo. Cukup dengan dua butir biji lerak dapat digunakan untuk mandi dan keramas hingga bersih. Selain itu, menurut penelitian tiga orang mahasiswi dari Jember, buah lerak juga bisa digunakan sebagai dentin conditioner (pencerah gigi). 

Buah lerak selain bisa digunakan sebagai sabun, ternyata juga bisa digunakan sebagai detergen dan biopestisida. Sebagai detergen, cara penggunaannya adalah dengan memasukkan 3-4 buah lerak kedalam 4 gelas air panas, lalu diremas-remas hingga muncul buih. Cairan tersebut dapat digunakan untuk mencuci pakaian. Sedangkan untuk mencuci pakaian dengan mesin cuci, cukup masukkan 3-5 buah lerak ke dalam kantong kain, lalu masukkan ke dalam mesin cuci. Sedangkan untuk biopestisida (pembasmi hama), campurkan 10 gram lerak kering yang telah dihaluskan ke dalam 100 ml etanol 90%. Larutan ini dapat digunakan untuk membasmi nyamuk dan jentiknya. Dengan berbagai manfaat yang dikandungnya, tanaman lerak sangat cocok untuk dibudidayakan. (Ajru Fajriyah)

Sumber        : Dari berbagai sumber

sumber foto : wearemania