Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo

Sampah, harus diakui telah menjadi bagian dari kehidupan manusia yang tak akan bisa dipisahkan. Banyak sampah muncul dari berbagai aktifitas yang kita lakukan. Saat ini permasalahan sampah merupakan masalah pelik yang susah untuk diurai. Seakan tidak ada habisnya persoalan sampah ini selalu saja menghantui kita. Permasalahan sampah ini tidak hanya mengakibatkan tercemarnya lingkungan akan tetapi juga menggangu kesehatan kita. Berbagai penyakit ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola dengan baik.
Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat sebagai individu maupun secara komunal akan permasalahan sampah. Permasalahan sampah ini akan menjadi bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Yang harus kita perhatikan volume sampah yang dihasilkan dari masyarakat Kulon Progo Rata-rata sampah yang dihasilkan di Kulon Progo mencapai 35-40 ton per hari. Saat liburan, volume meningkat menjadi 38,5-44 ton per hari dan jumlah itu diperkirakan akan naik sekitar 10% saat liburan tiba.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Kulon Progo sudah berkomitmen dalam pengelolaan sampah dan ingin mewujudkan Kulon Progo bebas sampah pada tahun 2025. Program ini diinisiasi oleh visi ‘Kota Wates Zonder Container’ sejak 2011. Visi ini muncul untuk mendorong peran serta masyarakat Kabupaten Kulon Progo dalam mengelola sampah dengan mengedepankan asas manfaat.
Penanganan permasalahan sampah ini bisa dilakukan dengan cara 3R ”Reduce, Reuse, Recycle”. Untuk memulai melakukan 3R ini dapat dilakukan oleh siapa saja. Sampah yang terbanyak berasal dari sampah rumah tangga. Sampah yang dihasilkan mulai dari sisa makanan yang sudah basi, sisa sayuran saat memasak, plastik belanjaan sampai sampah-sampah dari sekitaran rumah.
Sebelum membuang sampah sebaiknya kita pilah terlebih dahulu, mana sampah organik maupun sampah anorganik. Sampah anorganik sebaiknya kita daur ulang lagi dengan mengkreasikan menjadi barang-barang yang lebih berguna dan bernilai ekonomis. Sampah organik dapat kita olah menjadi pupuk organik. Pengolahan pupuk ini selain mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) juga dapat dimanfaatkan untuk menggemburkan tanah dan meningkatkan unsur hara. Tanah yang memiliki banyak unsur hara maka akan lebih subur saat ditanami berbagai sayuran.
Cara pembuatan pupuk cair menggunakan sisa bahan makanan dan sayuran adalah dengan cara pertama kita harus mengumpulkan terlebih dahulu sampah organik yang akan kita olah menjadi pupuk. Siapkan wadah pegomposan. Wadah pengomposan bisa berupa tabung atau drum, lubangi beberapa titik di bagian bawah. Kemudian tempatkan tabung atau drum yang sudah dilubangi bagian bawahnya tersebut di atas wadah yang akan kita gunakan sebagai tempat kelurnya cairan kompos. Jangan lupa menutup bagian atas dengan plastik agar cepat terjadi pembusukan. Setelah drum diisi dengan sampah organik kemudian campurkan EM4 / starter agar cepat membusuk. Aduk sampah organik hingga tercampur merata. Pada minggu ke enam, kompos siap untuk digunakan. (Rully/ Yuli S)
Sumber :
https://www.portalyogya.com/yogyakarta/pr-2086392470/yogyakarta-darurat-sampah-per-januari-2023-warga-dilarang-buang-sampah-anorganik-begini-pernyataan-otoritas/
https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2023/01/03/514/1122089/volume-sampah-di-kulonprogo-naik-10-persen-saat-liburan/
https://www.pilar.id/program-sibaku-ajak-masyarakat-kulon-progo-bebas-sampah-tahun-2025/
https://www.kompas.com/homey/read/2021/12/16/125100776/cara-memanfaatkan-limbah-sayuran-dan-buah-untuk-pupuk-kompos/
14 April 2020
129.422 Kali
30 September 2019
73.418 Kali
24 Februari 2023
68.836 Kali
06 Mei 2020
67.610 Kali
04 Mei 2020
66.275 Kali
23 Agustus 2022
64.459 Kali
07 Maret 2022
42.705 Kali
Kokap - Kulon Progo
Surat Keterangan Domisili
Surat Pengantar SKCK
Surat Keterangan Usaha
Surat Keterangan Kelahiran
Surat Keterangan Kematian
Dan Lain-lainnya
Hubungi Perangkat Kalurahan untuk mendapatkan PIN anda...
Laki-laki
Perempuan
BELUM MENGISI
TOTAL
© Kalurahan Hargorejo - OpenSID 2512.0.1-premium