You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Logo Kalurahan HARGOREJO
Logo Kalurahan HARGOREJO
HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Jokowi Prediksi Angka Stunting Meningkat Saat Pandemi

Administrator 01 Februari 2021 Dibaca 451 Kali
Jokowi Prediksi Angka Stunting Meningkat Saat Pandemi

[KBR|Warita Desa] Jakarta | Presiden Joko Widodo memprediksi angka stunting meningkat selama Pandemi Covid-19. Kata Presiden saat ini angka stunting masih mencapai angka 27 persen. Ia meminta BKKBN sebagai ketua pelaksana penurunan angka stunting di Indonesia, untuk bekerja keras menurunkan angka stunting secara maksimal.

“Dan ini menjadi tugas bapak ibu semuanya karena persoalan stunting harus mendapat perhatian serius sekali lagi angka stunting kita di tahun 2019 masih di angka 27,6 persen ini diperkirakan akan naik karena ada Pandemi di tahun 2020 dan sekarang jadi target 2024, 14 persen itu bukan target yang enteng tapi kalau kita kerja serius Lapangannya terkuasai dan bekerjasama, kolaborasi saya kira penurunan angka stunting akan bisa kita lakukan.” Ujar Jokowi Saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Kemitraan Program Bangga Kencana, Kamis (28/01/2021).

Disisi lain BKKBN mengakui target penurunan angka stunting memang terkendala oleh pandemi. Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan, perlu ada penambahan fasilitas dan penyuluh lapangan untuk membantu kinerja BKKBN menurunkan angka stunting. Kata dia, saat ini jumlah penyuluh yang ada di lapangan tidak bisa menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.

Menurut data BKKBN setiap tahun sebanyak 5 juta bayi lahir di Indonesia dan 1,2 diantaranya mengalami stunting. Stunting atau kekerdilan ini disebabkan lantaran sejak dalam kandungan janin tidak mendapat nutrisi yang layak, sehingga mengganggu pertumbuhan. Dari akumulasi jumlah tersebut maka pendataan terakhir terkait bayi dengan stunting di Indonesia berjumlah 27,6 persen. Jumlah ini sudah menurun dibanding tahun 2018 yang mencapai 30,8 persen.

Oleh : Dwi Reinjani
Editor: Friska Kalia

Bagikan Artikel Ini
Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBK 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp 3.421.894.699,00 Rp 3.428.029.699,00
99.82%
Belanja
Rp 3.512.806.699,00 Rp 3.556.005.689,00
98.79%
Pembiayaan
Rp 127.976.678,00 Rp 127.975.990,00
100%

APBK 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Kalurahan
Rp 13.600.000,00 Rp 13.600.000,00
100%
Hasil Aset Kalurahan
Rp 107.710.000,00 Rp 107.710.000,00
100%
Dana Desa
Rp 1.694.238.000,00 Rp 1.700.373.000,00
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp 171.785.308,00 Rp 171.785.308,00
100%
Alokasi Dana Kalurahan
Rp 1.087.739.991,00 Rp 1.087.739.991,00
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp 225.000.000,00 Rp 225.000.000,00
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Kalurahan
Rp 55.621.400,00 Rp 55.621.400,00
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Kalurahan
Rp 60.000.000,00 Rp 60.000.000,00
100%
Bunga Bank
Rp 5.000.000,00 Rp 5.000.000,00
100%
Lain-Lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp 1.200.000,00 Rp 1.200.000,00
100%

APBK 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Kalurahan
Rp 1.589.974.340,00 Rp 1.629.109.212,00
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Kalurahan
Rp 1.092.790.000,00 Rp 1.146.097.200,00
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Kalurahan
Rp 410.387.159,00 Rp 404.080.277,00
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan
Rp 233.545.800,00 Rp 254.660.700,00
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Kalurahan
Rp 186.109.400,00 Rp 122.058.300,00
152.48%