You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Logo Kalurahan HARGOREJO
Logo Kalurahan HARGOREJO
HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Mendagri: Visi Inovasi Harus Mewarnai Pembangunan di Seluruh Indonesia

Administrator 09 Oktober 2019 Dibaca 406 Kali

Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, visi inovasi harus mewarnai pembangunan di seluruh Indonesia. Menurutnya, hal tersebut juga sejalan dengan harapan Presiden Joko Widodo yang menekankan filosofi inovasi dengan memangkas biaya, memangkas jalur birokrasi, dan pelayanan yang serba cepat. Hal itu diungkapkannya saat memberikan sambutan dalam malam puncak penyerahan Innovative Government Award (IGA) tahun 2019 di Ballroom Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (07/10/2019).

“Visi inovasi daerah kedepan memang harus dapat mewarnai pembangunan di seluruh Indonesia. Visi inovasi juga harus dilakukan secara inovatif, oleh karena itu kita harus mewujudkan inovasi di seluruh daerah Indonesia baik lahir dari daerah maupun yang difasilitasi oleh pemerintah pusat harus menjadi smart government, hal ini dapat diwujudkan dengan merefleksikan smart city dan smart regional di seluruh Indonesia,” kata Tjahjo.

Ia menambahkan, lompatan strategis pembangunan melalui inovasi harus digalang oleh semua pihak baik oleh pemerintah, akademisi, kalangan pengusaha, serta oleh berbagai elemen masyarakat yang ada. Hal itu dilakukan untuk mengejar ketertinggalan pembangunan di suatu daerah.

“Ketertinggalan pembangunan sebuah daerah akan difasilitasi percepatan pembangunannya melalui replikasi inovasi daerah yang telah menjadi best praktis dengan memodifikasi inovasi sesuai dengan kearifan lokal yang ada di daerah. Sehingga yang kami harapkan oleh Kemendagri, satu daerah kabupaten/kota minimal mempunyai satu daerah wisata,” ujarnya.

Tak hanya melalui pemaksimalan potensi wisata, daerah juga diminta untuk menonjolkan sisi kerajinan dan kuliner khas yang dapat memberikan nilai tambah ekonomi yang juga pemberdayaan masyarakat setempat.

“Daerah harus mempunyai kerajinan yang khas di tiap-tiap daerah, baik kota maupun kabupaten. Kemudian, kulinernya yang khas, itu yang saya kira harus kita galakkan bersama. Dari ketiga hal ini saya juga menitipkan kalau daerah ada sesuatu yang menjadi ciri khas untuk segera dilakukan hak paten sebagai bentuk ciri khas daerah,” kata Tjahjo.

Dalam kesempatan tersebut, Mendagri juga memberikan penghargaan terahadap daerah yang memiliki kategori Innovative Government Awards (IGA) Tahun 2019. Tjahjo menilai, pengahargaan yang diberikannya tersebut mengalami peningkatan dibandingkan periode tahun sebelumnya.

“Secara singkat kami ingin sampaikan bahwa ada kemajuan dibanding tahun lalu, ditingkat provinsi masih sama, tapi di tingkat kabupaten/kota masih muncul beberapa daerah-daerah baru yg mendapatkan penghargaan,” terangnya.

Adapun daerah yang mendapatkan penghargaan dalam ajang Innovative Government Awards (IGA) tahun 2019 adalah sebagai berikut:

Pertama, kategori Daerah Perbatasan (3 Kabupaten) dan Daerah Tertinggal (2 Kabupaten), yakni; Kab. Pelalawan, Kab. Bengkalis, Kab. Morotai, Kab. Sigi, dan Kab. Nabire.

Kedua, kategori Kabupaten Terinovatif, yakni; Kab. Banyuwangi, Kab. Kulon Progo, Kab. Malang, Kab. Situbondo, Kab. Banggai, Kab. Agam, Kab. Musi Rawas, Kab. Hulu Sungai Selatan, Kab. Bogor, dan Kab. Padang Pariaman.

Ketiga, kategori Kota Terinovatif, yakni; Kota Denpasar, Kota Bogor, Kota Bontang, Kota Malang, Kota Cimah, Kota Bandung, Kota Makassar, Kota Magelang, dan Kota Surakarta.

Keempat, kategori Provinsi Terinovatif, yakni; Prov. Jawa Tengah, Prov. Jawa Barat, Prov. Sumatera Barat, Prov. DKI Jakarta, dan Prov. Riau.

Puspen Kemendagri

Bagikan Artikel Ini
Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBK 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp 3.421.894.699,00 Rp 3.428.029.699,00
99.82%
Belanja
Rp 3.512.806.699,00 Rp 3.556.005.689,00
98.79%
Pembiayaan
Rp 127.976.678,00 Rp 127.975.990,00
100%

APBK 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Kalurahan
Rp 13.600.000,00 Rp 13.600.000,00
100%
Hasil Aset Kalurahan
Rp 107.710.000,00 Rp 107.710.000,00
100%
Dana Desa
Rp 1.694.238.000,00 Rp 1.700.373.000,00
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp 171.785.308,00 Rp 171.785.308,00
100%
Alokasi Dana Kalurahan
Rp 1.087.739.991,00 Rp 1.087.739.991,00
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp 225.000.000,00 Rp 225.000.000,00
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Kalurahan
Rp 55.621.400,00 Rp 55.621.400,00
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Kalurahan
Rp 60.000.000,00 Rp 60.000.000,00
100%
Bunga Bank
Rp 5.000.000,00 Rp 5.000.000,00
100%
Lain-Lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp 1.200.000,00 Rp 1.200.000,00
100%

APBK 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Kalurahan
Rp 1.589.974.340,00 Rp 1.629.109.212,00
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Kalurahan
Rp 1.092.790.000,00 Rp 1.146.097.200,00
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Kalurahan
Rp 410.387.159,00 Rp 404.080.277,00
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan
Rp 233.545.800,00 Rp 254.660.700,00
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Kalurahan
Rp 186.109.400,00 Rp 122.058.300,00
152.48%