Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo
[KBR|Warita Desa] Penelitian World Health Organization (WHO) menyebut bunuh diri adalah penyebab kematian nomor dua tertinggi di kalangan anak muda sedunia.
"Bunuh diri adalah penyebab kematian terbanyak di kalangan orang muda berusia 15-29 tahun, setelah kecelakaan lalu lintas," jelas WHO dalam keterangan resminya, Senin (9/9/2019).
Fenomena ini dibahas WHO dalam peringatan World Suicide Prevention Day (WSPD) atau Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia yang jatuh setiap tanggal 10 September.
Menurut WHO, masalah bunuh diri penting untuk diperingati karena kasusnya terus meningkat dalam lima tahun terakhir.
Kendati kasusnya kian banyak, sampai tahun 2019 baru ada 38 negara di seluruh dunia yang punya kebijakan khusus untuk menangani masalah bunuh diri. Sementara ratusan negara lainnya, termasuk Indonesia, belum menunjukkan kepedulian kuat.
"Meski sudah ada kemajuan (dalam penanganan bunuh diri), kini masih ada 1 orang yang mati setiap 40 detik karena bunuh diri," kata Director-General WHO Dr Tedros Adhanom dalam rilisnya.
Menurut WHO, kasus bunuh diri paling banyak dilakukan dengan metode gantung diri, meminum racun, serta tembakan senjata api.
Bunuh Diri Bisa Dicegah
WHO menegaskan bahwa bunuh diri bisa, dan perlu dicegah lewat kebijakan nasional.
“Setiap kematian adalah tragedi. Namun bunuh diri bisa dicegah. Kami menyerukan semua negara untuk membuat kebijakan pencegahan bunuh diri yang dimuat dalam program kesehatan dan pendidikan nasional secara berkelanjutan,” kata WHO.
WHO yakin bunuh diri bisa dicegah lewat program terpadu, mulai dari penelitian kasus, pembuatan regulasi, penyediaan layanan konseling, pendampingan dan terapi, serta menguatkan kampanye kesehatan mental.
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia?
Indonesia pernah punya layanan konseling nasional via telepon (hotline service) untuk pencegahan bunuh diri. Namun, sejak tahun 2014 layanan ini berhenti beroperasi.
Sebagai gantinya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklaim sudah menyiapkan sekitar 3.600 Puskesmas yang menyediakan layanan kesehatan jiwa.
Ada juga lima rumah sakit jiwa (RSJ) yang menyediakan layanan hotline service untuk pencegahan bunuh diri, yakni:
RSJ Amino Gondohutomo, Semarang (024-6722565)RSJ Marzoeki Mahdi, Bogor (0251-8324024)RSJ Soeharto Heerdjan, Jakarta (021-5682841)RSJ Prof. Dr. Soerojo, Magelang (0293-363601)RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, Malang (0341-426015)
Kemenkes mengimbau agar masyarakat yang merasakan dorongan bunuh diri bisa langsung mendatangi Puskesmas atau menghubungi layanan konseling di lima RSJ tersebut.
Simak juga perbincangan mendalam tentang bunuh diri dan berbagai tema menarik terkait kesehatan mental dalam "Disko" (Diskusi Psikologi) KBRprime.id.
"Disko" adalah podcast tentang kisah hidup para penyintas masalah mental, yang dibarengi juga dengan diskusi ilmiah. Podcast ini didukung komunitas Into The Light yang mendorong penghapusan stigma terhadap para pengidap gangguan mental.
Oleh : Adhi Ahdiat
Editor : Agus Luqman
14 April 2020
129.404 Kali
30 September 2019
73.389 Kali
24 Februari 2023
68.704 Kali
06 Mei 2020
67.540 Kali
04 Mei 2020
66.244 Kali
23 Agustus 2022
64.442 Kali
07 Maret 2022
42.668 Kali
Kokap - Kulon Progo
Surat Keterangan Domisili
Surat Pengantar SKCK
Surat Keterangan Usaha
Surat Keterangan Kelahiran
Surat Keterangan Kematian
Dan Lain-lainnya
Hubungi Perangkat Kalurahan untuk mendapatkan PIN anda...
Laki-laki
Perempuan
BELUM MENGISI
TOTAL
© Kalurahan Hargorejo - OpenSID 2512.0.0-premium