You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Bertani Sendiri : Meningkatkan Produktivitas Pekarangan Rumah

Admin Hargorejo 26 September 2022 Dibaca 386 Kali
Bertani Sendiri : Meningkatkan Produktivitas Pekarangan Rumah

Pertanian dan kegiatan bertani merupakan aktivitas yang dapat dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja, termasuk di lahan sekitar rumah. Pekarangan rumah dapat menjadi tempat yang bermanfaat sebagai lahan pertanian produktif untuk memenuhi kebutuhan ekonomi skala rumah tangga. Selain itu, kegiatan bertani dapat meningkatkan kreativitas, seperti mampu menciptakan pola tanam bertingkat atau sistem akuaponik.
Berikut beberapa jenis tanaman yang dapat dibudidayakan pada lahan pekarangan rumah.

1. Sayur
Sayur dapat menjadi tanaman untuk dibudidayakan di pekarangan. Komoditas tersebut dapat menjadi alternatif pemenuhan kebutuhan pangan keluarga, bahkan dapat dijual jika hasilnya lebih. Selain menekuni kegemaran berkebun, kegiatan budidaya ini dapat menjadi peluang ekonomi yang menguntungkan.
Contoh tanaman sayur yang cocok dibudidayakan di pekarangan adalah sawi, selada, kacang panjang, buncis, pare, terong, bayam, bawang-bawangan, daun bawang, seledri, dan kangkung. Pemilihan jenis tanaman dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan, terutama suhu, iklim, atau cuaca. Hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman sayur adalah membutuhkan perawatan yang cukup intensif, namun memiliki kelebihan karena memiliki umur tanam hingga panen yang relatif pendek.

2. Buah
Buah juga menjadi pilihan untuk dibudidayakan di pekarangan, baik untuk dikonsumsi sendiri maupun dijual. Budidaya tanaman buah relatif memakan waktu lebih lama dibandingkan sayur. Buah dapat ditanam langsung di pekarangan yang memiliki luas lahan yang cukup untuk ruang tumbuh, namun dapat pula melalui sistem tabulampot (tanaman buah dalam pot) menggunakan drum atau wadah besar.
Contoh tanaman buah yang cocok ditanam di pekarangan adalah cabai, labu, tomat, stroberi, jeruk, pepaya, semangka, melon, anggur, jambu air, pisang, jeruk nipis, belimbing, dan kelengkeng. Hal yang perlu diperhatikan dalam proses budidaya buah adalah melakukan pemupukan yang tepat dan teratur agar tanaman cepat berbuah lebat, serta memberikan perawatan agar tidak terkena hama atau lalat buah.

3. Tanaman Obat (TOGA)
Tanaman obat yang dibudidayakan di pekarangan merupakan tanaman yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan ringan. Dengan budidaya tanaman obat ini, dapat membantu dalam terapi herbal serta mengurangi pengeluaran untuk membeli obat dan mengantisipasi ketergantungan obat-obatan.
Contoh tanaman obat yang cocok dibudidayakan di pekarangan adalah lidah buaya, kumis kucing, jahe, kunyit, kemangi, cocor bebek, pandan wangi, dan tanaman obat lain yang lebih dibutuhkan oleh keluarga.

4. Tanaman Hias
Tanaman hias sangat cocok dibudidayakan di pekarangan bagi yang menyukai seni dan estetika untuk lingkungan rumah. Terdapat berbagai jenis tanaman hias, mulai dari buah, bunga, hingga daun. Tanaman hias biasanya ditanam dalam pot dan membutuhkan perawatan yang intensif sesuai kebutuhannya.
Contoh tanaman hias yang cocok dibudidayakan di pekarangan adalah kaktus, palem, bunga kertas, kamboja, cemara, lidah mertua, euphorbia, lili paris, dan lain-lain. Dalam memilih jenis tanaman hias yang digemari harus disertai dengan pemahaman cara merawatnya.

Dengan kegiatan bertani secara mandiri di pekarangan rumah, maka dapat menjadi alternatif memenuhi kebutuhan dapur keluarga untuk beberapa waktu serta dapat menghasilkan keuntungan saat hasilnya lebih dari cukup. (Annisa Istika)

Referensi : Kementerian Pertanian RI

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%