Sudah menjadi hal yang biasa dan seharusnya ketika anak-anak belajar dari orang tua. Tapi bagaimana jika kita orang dewasa belajar dari anak-anak. Tentang kebahagiaan yang didapat dari hal sederhana. Tentang keberanian memanfaatkan apa yang ada. Tentang bersosialisasi bagaimana bisa berteman dengan baik. Atau bisa juga bagaimana mudahnya memaafkan. Sekarang bertengkar, selang berapa jam sudah bermain bersama lagi.
Selokan Kali Bawang yang melintas di Kalurahan Hargorejo mengajarkan itu semua. Padukuhan Sindon, Ngulakan dan Kriyan adalah 3 wilayah padukuhan yang dilewati sungai selokan itu. Dimusim penghujan selokan ini akan dialiri air. Bukan karena banjir, hal ini terjadi karena masyarakat petani juga membutuhkan aliran selokan ini untuk mengaliri sawah-sawah mereka.
Namun hal yang berbeda bagi anak-anak yang tinggal disekitar selokan. Setiap sore, kita bisa melihat asyiknya puluhan anak-anak mandi di selokan ini. Alih-alih belajar berenang namun nyatanya memang banyak anak-anak yang sekarang sudah berusia remaja bisa berenang karena berawal mandi (Bahasa jawa = keciblon) di selokan Kali Bawang ini. Keberanian anak-anak bermain kotor telah membawa kebahagiaan bagi mereka. Salah satu anak yang sering mandi di selokan itu adalah ahada (L) usia 11 th anak kelas 5 SD. Ahada yang bersekolah di SD N Hargorejo ini mengatakan dia sering mandi di selokan Kali Bawang jika airnya bening. Saat itu saya tersenyum mendengarnya. Saya melihat air selokan itu berwarna coklat. Bukan bening.
Tidak hanya Ahada anak yang sering mandi di selokan ini. Ada anak lain yang bernama Tirsa. Bersama teman-teman yang lain, Ahada dan Tirsa sering mandi di selokan Kali Bawang. Beberapa diantaranya berenang, sementara yang lain hanya melihat, atau ada juga yang sekedar duduk – duduk dipinggir selokan saja. Tidak ada yang bermain gadget dikumpulan anak-anak ini. Semuanya asyik bersosialisasi tertawa dan bermain. Kebahagiaan yang didapat dengan cara sederhana.
Mandi di selokan Kali Bawang bagi anak-anak tentu berbahaya. Benar, berani kotor itu baik. Namun hal ini juga membutuhkan pengawasan dari orang tua dan berbagai pihak terkait.
Penulis : Kemiyati
Editor : Yuli