You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Keliru Kelola Lahan Gambut Sebabkan Kebakaran

Administrator 27 Agustus 2019 Dibaca 383 Kali

[KBR|Warita Desa]
Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi menuding pengelolaan lahan gambut yang menyalahi aturan menjadi penyebab utama terjadinya kebakaran hutan di Sumatera. 

Direktur Utama KKI Warsi, Rudisyaf mengungkapkan pengelola lahan gambut tidak sepenuhnya menjalankan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 57 Tahun 2016 tentang pengelolaan gambut. 

Rudisyaf menjelaskan, PP tersebut mewajibkan pengelola lahan gambut untuk menjaga muka air gambut minimal 40 centimeter dari permukaan tanah. Sementara itu pengelola juga wajib mempertahankan muka air dalam sekat kanal. 

“Pembuktiannya sekarang dengan melihat kejadian kebakaran di daerah gambut, di areal perusahaan dan juga di masyarakat. Berarti ini menunjukkan di lapangan, menaikkan muka air menjadi 40 centimeter belum semuanya berjalan," ungkap Rudisyaf di Sumatera Selatan, Jumat (23/08).

Menyikapi persoalan kebakaran hutan yang semakin meluas, Rudi juga menyayangkan sikap pemerintah yang tidak tegas dalam memberikan sanksi. Ia menilai sanksi yang diberikan kepada pelaku pembakaran tidak jelas dan tidak menimbulkan efek jera.

Pertengahan Agustus 2019 lalu, dengan menggunakan pesawat nirawak, KKI Warsi menemukan bukti lahan gambut yang terbakar berada di areal sejumlah perusahaan. Diantaranya, perusahaan Pesona Belantara, PT. Sumber Nusa Pertiwi (SNP), dan Bahari Gembira Ria (BGR) yang berada di Provinsi Jambi, serta Perusahaan Hijau Bumi Lestari (HBL) dan Gabungan kelompok tani Berkah Hijau Lestari di Sumatera Selatan. 

Sementara pemantauan berdasarkan analisis citra satelit landsat TM 8, sudah lebih dari 3000 hektare lahan yang terbakar. 

Oleh : Sukmareni
Editor : Ardhi Rosyadi

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%