You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Komisi HAM PBB: Krisis Iklim Ancam Hak Asasi Warga

Administrator 10 Desember 2019 Dibaca 385 Kali

KBR, warita - Kini perubahan iklim merupakan ancaman terbesar bagi hak asasi manusia (HAM) di seluruh dunia.

Pernyataan itu disampaikan Komisaris Tinggi HAM PBB Michel Bachelet untuk memperingati Hari HAM Internasional atau Human Rights Day, Selasa (10/12/2019).

"Di antara banyak tantangan HAM yang berkembang dua dekade belakangan, kini darurat iklim global mungkin menjadi ancaman terbesar bagi hak asasi warga dunia, setelah Perang Dunia II," kata Bachelet di situs resminya.

"Perubahan iklim mulai berdampak pada hak untuk hidup, hak mendapat kesehatan, makanan, air, tempat tinggal," lanjut Bachelet.

"Pembuat kebijakan di manapun harus mendengarkan 'panggilan' ini. Dan sebagai tindak lanjutnya, mereka harus membuat kebijakan yang lebih efektif dan berprinsip," katanya lagi.

 

Dunia Bisnis Juga Terancam

Komisi Tinggi HAM PBB menyinggung bahwa kalangan pebisnis dan pemerintah punya andil besar dalam krisis iklim yang terjadi sekarang.

"Saya ingatkan Anda bahwa ekstraksi bahan bakar fosil telah naik dua kali lipat dalam 30 tahun terakhir. Penelitian Carbon Disclosure Project menunjukkan 71 persen emisi gas rumah kaca industri di seluruh dunia dihasilkan oleh hanya 100 entitas bisnis yang dikelola negara," ujar Bachelet di situs resminya , Senin (9/12/2019).

"Dalam jangka pendek, menengah, dan panjang, krisis iklim juga akan mengganggu keuntungan perusahaan, mengancam reputasi bisnis dan investor di berbagai negara," lanjutnya.

Komisi Tinggi HAM PBB pun mendorong negara dan sektor swasta agar menaruh perhatian serius pada masalah ini.

"Dalam kondisi darurat iklim ini, saatnya kalangan pebisnis dan negara melangkah maju bersama demi hak asasi manusia," tegas Bachelet.

Author

Adi Ahdiat

Editor: Agus Luqman

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%