You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Mendagri: Visi Inovasi Harus Mewarnai Pembangunan di Seluruh Indonesia

Administrator 09 Oktober 2019 Dibaca 353 Kali

Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, visi inovasi harus mewarnai pembangunan di seluruh Indonesia. Menurutnya, hal tersebut juga sejalan dengan harapan Presiden Joko Widodo yang menekankan filosofi inovasi dengan memangkas biaya, memangkas jalur birokrasi, dan pelayanan yang serba cepat. Hal itu diungkapkannya saat memberikan sambutan dalam malam puncak penyerahan Innovative Government Award (IGA) tahun 2019 di Ballroom Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (07/10/2019).

“Visi inovasi daerah kedepan memang harus dapat mewarnai pembangunan di seluruh Indonesia. Visi inovasi juga harus dilakukan secara inovatif, oleh karena itu kita harus mewujudkan inovasi di seluruh daerah Indonesia baik lahir dari daerah maupun yang difasilitasi oleh pemerintah pusat harus menjadi smart government, hal ini dapat diwujudkan dengan merefleksikan smart city dan smart regional di seluruh Indonesia,” kata Tjahjo.

Ia menambahkan, lompatan strategis pembangunan melalui inovasi harus digalang oleh semua pihak baik oleh pemerintah, akademisi, kalangan pengusaha, serta oleh berbagai elemen masyarakat yang ada. Hal itu dilakukan untuk mengejar ketertinggalan pembangunan di suatu daerah.

“Ketertinggalan pembangunan sebuah daerah akan difasilitasi percepatan pembangunannya melalui replikasi inovasi daerah yang telah menjadi best praktis dengan memodifikasi inovasi sesuai dengan kearifan lokal yang ada di daerah. Sehingga yang kami harapkan oleh Kemendagri, satu daerah kabupaten/kota minimal mempunyai satu daerah wisata,” ujarnya.

Tak hanya melalui pemaksimalan potensi wisata, daerah juga diminta untuk menonjolkan sisi kerajinan dan kuliner khas yang dapat memberikan nilai tambah ekonomi yang juga pemberdayaan masyarakat setempat.

“Daerah harus mempunyai kerajinan yang khas di tiap-tiap daerah, baik kota maupun kabupaten. Kemudian, kulinernya yang khas, itu yang saya kira harus kita galakkan bersama. Dari ketiga hal ini saya juga menitipkan kalau daerah ada sesuatu yang menjadi ciri khas untuk segera dilakukan hak paten sebagai bentuk ciri khas daerah,” kata Tjahjo.

Dalam kesempatan tersebut, Mendagri juga memberikan penghargaan terahadap daerah yang memiliki kategori Innovative Government Awards (IGA) Tahun 2019. Tjahjo menilai, pengahargaan yang diberikannya tersebut mengalami peningkatan dibandingkan periode tahun sebelumnya.

“Secara singkat kami ingin sampaikan bahwa ada kemajuan dibanding tahun lalu, ditingkat provinsi masih sama, tapi di tingkat kabupaten/kota masih muncul beberapa daerah-daerah baru yg mendapatkan penghargaan,” terangnya.

Adapun daerah yang mendapatkan penghargaan dalam ajang Innovative Government Awards (IGA) tahun 2019 adalah sebagai berikut:

Pertama, kategori Daerah Perbatasan (3 Kabupaten) dan Daerah Tertinggal (2 Kabupaten), yakni; Kab. Pelalawan, Kab. Bengkalis, Kab. Morotai, Kab. Sigi, dan Kab. Nabire.

Kedua, kategori Kabupaten Terinovatif, yakni; Kab. Banyuwangi, Kab. Kulon Progo, Kab. Malang, Kab. Situbondo, Kab. Banggai, Kab. Agam, Kab. Musi Rawas, Kab. Hulu Sungai Selatan, Kab. Bogor, dan Kab. Padang Pariaman.

Ketiga, kategori Kota Terinovatif, yakni; Kota Denpasar, Kota Bogor, Kota Bontang, Kota Malang, Kota Cimah, Kota Bandung, Kota Makassar, Kota Magelang, dan Kota Surakarta.

Keempat, kategori Provinsi Terinovatif, yakni; Prov. Jawa Tengah, Prov. Jawa Barat, Prov. Sumatera Barat, Prov. DKI Jakarta, dan Prov. Riau.

Puspen Kemendagri

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%