You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Logo Kalurahan HARGOREJO
Logo Kalurahan HARGOREJO
HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Mengenal Tradisi “Rewang”, Kearifan Lokal Masyarakat yang Masih Eksis Hingga Saat Ini

Admin Hargorejo 14 Maret 2023 Dibaca 9.699 Kali
Mengenal Tradisi “Rewang”, Kearifan Lokal Masyarakat yang Masih Eksis Hingga Saat Ini

Kata “Rewang” atau “Rewangan” bermakna sebagai sebuah tradisi yang diserap dari daerah Jawa yang merupakan kegiatan yang dilakukan dengan membantu tetangga atau kerabat maupun saudara yang sedang memiliki hajatan.

Biasanya bantuan yang diberikan dapat berupa tenaga maupun materi. Tanpa disadari tradisi ini sangat mencerminkan semangat gotong royong yang dimiliki rakyat Indonesia, karena para peserta rewang yang biasanya para ibu-ibu ini saling bekerja sama dan bahu membahu agar pekerjaan cepat selesai. Selain itu, hal ini juga mencerminkan bahwa terdapat interaksi sosial yang baik antar warga masyarakat.

Tradisi rewang ini biasanya dilakukan ketika ada hajatan seperti “mantenan” dalam bahasa Jawa yang berarti pernikahan, khitanan, ketika ada tetangga yang meninggal dunia, tahlilan, pengajian, selamatan atau syukuran, serta berbagai acara yang lain. 

Adapun sisi positif yang terdapat dalam tradisi ini adalah dapat meringankan beban bagi keluarga yang sedang memiliki hajat. Selain itu juga dapat menjadi sarana komunikasi dan silaturahmi bagi warga masyarakat, yang tak lain mampu menjadi sebuah perekat sosial yang mampu menghubungkan antar individu. Tak hanya itu, dengan adanya tradisi ini juga mampu memupuk rasa kesadaran sosial agar tidak menjadi individu yang egois serta mementingkan urusannya sendiri sehingga mengesampingkan “srawung” atau bergaul dengan masyarakat.

 

Penulis : Annisa Istika (AS)

Sumber : Afifah, S. (2022). Tradisi Rewang Dalam Kajian Psikologi Sosial. Indonesian Journal of Behavioral Studies, 2(2), 97-106

Bagikan Artikel Ini
Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBK 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp 3.421.894.699,00 Rp 3.428.029.699,00
99.82%
Belanja
Rp 3.512.806.699,00 Rp 3.556.005.689,00
98.79%
Pembiayaan
Rp 127.976.678,00 Rp 127.975.990,00
100%

APBK 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Kalurahan
Rp 13.600.000,00 Rp 13.600.000,00
100%
Hasil Aset Kalurahan
Rp 107.710.000,00 Rp 107.710.000,00
100%
Dana Desa
Rp 1.694.238.000,00 Rp 1.700.373.000,00
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp 171.785.308,00 Rp 171.785.308,00
100%
Alokasi Dana Kalurahan
Rp 1.087.739.991,00 Rp 1.087.739.991,00
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp 225.000.000,00 Rp 225.000.000,00
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Kalurahan
Rp 55.621.400,00 Rp 55.621.400,00
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Kalurahan
Rp 60.000.000,00 Rp 60.000.000,00
100%
Bunga Bank
Rp 5.000.000,00 Rp 5.000.000,00
100%
Lain-Lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp 1.200.000,00 Rp 1.200.000,00
100%

APBK 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Kalurahan
Rp 1.589.974.340,00 Rp 1.629.109.212,00
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Kalurahan
Rp 1.092.790.000,00 Rp 1.146.097.200,00
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Kalurahan
Rp 410.387.159,00 Rp 404.080.277,00
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan
Rp 233.545.800,00 Rp 254.660.700,00
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Kalurahan
Rp 186.109.400,00 Rp 122.058.300,00
152.48%