You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Logo Kalurahan HARGOREJO
Logo Kalurahan HARGOREJO
HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Wong Jowo Ojo Ngasi Ilang Jawane

Admin Hargorejo 25 Juli 2022 Dibaca 7.469 Kali
Wong Jowo Ojo Ngasi Ilang Jawane

Seiring perkembangan teknologi banyak kemajuan yang dicapai dalam berbagai bidang. Jika dahulu pergi ke pasar harus berjalan kaki berkilo-kilo meter jauhnya sekarang sudah ada kendaraan bermotor yang dapat memperpendek waktu tempuh. Jika dahulu ingin menyampaikan pesan kepada orang banyak harus menemui satu persatu atau memakai isyarat kentongan, kini bisa lebih mudah melalui WhatsApp Grup. Masih banyak lagi kemajuan teknologi yang memudahkan kita dalam melakukan berbagai hal. Namun di sisi lain banyak sekali kearifan lokal yang mulai tergerus, bahkan terlupakan. Intensitas silaturahmi antar warga atau yang dalam bahasa Jawa disebut sesrawungan menjadi berkurang. Banyak generasi muda di Jawa yang lupa atau bahkan tidak tahu tentang unggah-ungguh atau tatakrama dalam berperilaku maupun berbahasa. Akibatnya, yang mengerti tentang seluk-beluk bahasa dan unggah-ungguh dalam budaya Jawa terhenti pada generasi terdahulu. 

Untungnya pada era milenial ini masih ada beberapa pihak yang sadar akan pentingnya menjaga kearifan lokal agar tidak punah. Berbagai lomba seperti lomba sesorah,  berpidato dalam bahasa Jawa, dan berpakaian tradisional Jawa diadakan untuk memupuk rasa cinta generasi muda terhadap budaya Jawa. Hal ini tentu agar sebagai orang Jawa kita tidak kehilangan ciri khas orang Jawa yang penuh dengan tatakrama dan budaya atau yang lebih sering dikenal dengan ungkapan "Ojo sampe wong Jowo ilang jawane". 

Selain itu, beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua di rumah untuk menjaga kelestarian budaya Jawa adalah menerapkan unggah-ungguh atau tatakrama ketika berbicara dengan orang yang lebih dewasa, menjaga etika ketika makan, serta membiasakan mengucap kata "matur nuwun", "nyuwun ngapunten", "nderek langkung", "nyuwun tulung" dan sebagainya.

 

Penulis: Ajru F.

Bagikan Artikel Ini
Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBK 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp 3.421.894.699,00 Rp 3.428.029.699,00
99.82%
Belanja
Rp 3.512.806.699,00 Rp 3.556.005.689,00
98.79%
Pembiayaan
Rp 127.976.678,00 Rp 127.975.990,00
100%

APBK 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Kalurahan
Rp 13.600.000,00 Rp 13.600.000,00
100%
Hasil Aset Kalurahan
Rp 107.710.000,00 Rp 107.710.000,00
100%
Dana Desa
Rp 1.694.238.000,00 Rp 1.700.373.000,00
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp 171.785.308,00 Rp 171.785.308,00
100%
Alokasi Dana Kalurahan
Rp 1.087.739.991,00 Rp 1.087.739.991,00
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp 225.000.000,00 Rp 225.000.000,00
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Kalurahan
Rp 55.621.400,00 Rp 55.621.400,00
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Kalurahan
Rp 60.000.000,00 Rp 60.000.000,00
100%
Bunga Bank
Rp 5.000.000,00 Rp 5.000.000,00
100%
Lain-Lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp 1.200.000,00 Rp 1.200.000,00
100%

APBK 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Kalurahan
Rp 1.589.974.340,00 Rp 1.629.109.212,00
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Kalurahan
Rp 1.092.790.000,00 Rp 1.146.097.200,00
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Kalurahan
Rp 410.387.159,00 Rp 404.080.277,00
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan
Rp 233.545.800,00 Rp 254.660.700,00
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Kalurahan
Rp 186.109.400,00 Rp 122.058.300,00
152.48%