Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo
[KBR|Warita Desa] Rembang | Seorang pria (sengaja tidak disebutkan namanya - red) warga Kabupaten Rembang, Jawa Tengah yang dinyatakan sembuh dari virus Corona, diarak dari balai desa menuju rumahnya, pada Selasa malam (31 Maret 2020). Saat sampai di depan pintu rumahnya, ia pun langsung melakukan sujud syukur.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk kebahagiaan, setelah 14 hari menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wongsonegoro, Semarang, dan akhirnya sembuh dari terinfeksi COVID-19.
Pria berusia 28 tahun tersebut mengaku sangat terharu, bisa berkumpul lagi dengan keluarganya.
“Saya kangen sama ibu dan kakak saya, “ ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Selama berada di rumah sakit, ia biasa main telepon genggam, sekadar untuk mengusir rasa jenuh. Pada pagi hari, biasanya diarahkan oleh petugas medis untuk berjemur, mendapatkan sinar matahari. Setelah dinyatakan sembuh, dokter berpesan agar tinggal di rumah (isolasi mandiri) dulu selama 14 hari.
“Diminta istirahat yang cukup dan tetap jaga jarak dengan warga lain. Belum mikir kerja mas, ingin fokus pada kesehatan saya dulu,“ imbuh pria lajang ini.
Setelah sembuh, apakah yang bersangkutan bisa terpapar COVID-19 lagi?
Kepala Puskesmas Pamotan, Nur Khotib yang ikut mengantarkan pasien menjelaskan sangat kecil kemungkinannya. Bahkan ia berani menyebut pasien Corona yang sudah sembuh, memiliki antibodi lebih kuat untuk menangkal COVID-19. Maka ia mengimbau masyarakat jangan menjauhi, apalagi mengucilkan.
“Dalam teori kesehatan ada ya, tapi kemungkinannya sangat kecil sekali. Saya menyimpulkan ia orang Kabupaten Rembang pertama yang paling sehat terhadap virus ini, karena sudah pernah mengalami dan saya yakin di dalam tubuhnya sudah ada anti bodi. Justru saya sendiri sebagai dokter pun belum punya antibodi dan harus hati-hati, “ terang Nur Khotib.
Dalam kesempatan tersebut, Nur Khotib juga menyampaikan bahwa 23 orang yang kala itu pernah kontak langsung dengan penderita, dinyatakan tidak ada seorang pun yang tertular atau terinfeksi COVID-19.
“23 orang itu enggak orang dalam pemantauan (ODP), tapi berisiko. 14 hari kita pantau terus, ternyata mereka tidak ada gejala atau keluhan mencurigakan. Makanya dipastikan enggak tertular. Kecuali kalau ada gejala, baru masuk ODP. Ini enggak ada sama sekali, “ pungkas Nur Khotib.
Oleh : Musyafa
Editor: Fadli Gaper
14 April 2020
129.421 Kali
30 September 2019
73.415 Kali
24 Februari 2023
68.813 Kali
06 Mei 2020
67.602 Kali
04 Mei 2020
66.269 Kali
23 Agustus 2022
64.457 Kali
07 Maret 2022
42.701 Kali
Kokap - Kulon Progo
Surat Keterangan Domisili
Surat Pengantar SKCK
Surat Keterangan Usaha
Surat Keterangan Kelahiran
Surat Keterangan Kematian
Dan Lain-lainnya
Hubungi Perangkat Kalurahan untuk mendapatkan PIN anda...
Laki-laki
Perempuan
BELUM MENGISI
TOTAL
© Kalurahan Hargorejo - OpenSID 2512.0.1-premium