Koordinasi Eliminasi Malaria Tingkat Kapanewon. Selasa (25 Februari 2020). Malaria,yang terbayang dalam pikiran kita pasti nyamuk,demam dan berkeringat serta menggigil. Walaupun di tahun 2020 ini Kapanewon Kokap dinyatakan tidak ada kasus warga terserang malaria,namun kita diharapkan tetap waspada,apalagi saat ini adalah musim penghujan, malaria masih menjadi ancaman di lingkup Kapanewon Kokap, kata Panewu Kapanewon Kokap,Bapak Sadikan,S.Pd,M.Pd. masih menurut beliau perlu ada komitmen dari Puskesmas,Kapanewon,Kalurahan serta Lintas Sektoral guna menuju Kulon Progo bebas Malaria 2021. Hadir sebagai Narasumber yaitu Ibu Yana dari WHO bidang Malaria,menurut beliau Eliminasi Malaria adalah upaya untuk menghentikan penularan malaria setempat dalam wilayah geografis tertentu. Untuk tahun 2014, Kabupaten yang telah menerima sertifika asi eliminasi malaria dari WHO yaitu Bantul, Sleman,Gunung Kidul, Yogyakarta. Masih menurut Ibu Yana, Kulon Progo merupakan satu-satunya Kabupaten di DIY yang belum mendapat Sertifikasi eliminasi Malaria,karena masih terganjal kasus penularan malaria di beberapa Kapanewon.TNI atau warga Sipil yang sering bertugas atau bekerja di daerah endemis Malaria seperti papua, sangat rawan terjangkit malaria,walaupun itu tergolong malaria Impor,artinya malaria yang diderita diluar wilayah tempat tinggalnya. Menjelang PON ke XX yang pelaksanaannya di Papua,beliau ( Ibu Yana) Menghimbau apabila ada warga yang setelah pulang dari daerah tersebut dan terdapat gejala Trias malaria (demam tinggi,berkeringat,menggigil) maka dianjurkan untuk segera memeriksakan diri di puskesmas, rumah sakit. Agar cepat tertangani.(Yli)