You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Logo Kalurahan HARGOREJO
Logo Kalurahan HARGOREJO
HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Survei: Banyak Warganet Anggap UU ITE Ancam Kebebasan Berekspresi

Administrator 12 Februari 2020 Dibaca 395 Kali

KBR, Warita Desa- Banyak warganet di Indonesia menganggap UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) mengancam kebebasan berekspresi mereka.

Hal itu terbaca dalam laporan survei yang dirilis sejumlah organisasi kepemudaan dan aktivis hak digital yakni SAFEnet, Indonesia Youth IGF, dan Pamflet Generasi.

"Inti dari surveinya simpel. Apakah anak muda sudah merasa bebas dan aman saat berekspresi?,” tulis Ellen Kusuma, perwakilan Indonesia Youth IGF dan SAFEnet, dalam rilisnya, Selasa (11/2/2020).


Mayoritas Warganet Belum Merasa Bebas dan Aman

SAFEnet, Indonesia Youth IGF, dan Pamflet Generasi melakukan survei terhadap 284 warganet berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, dengan rentang usia 17-25 tahun.

Hasilnya, mereka menemukan 44 persen responden merasa bebas mengungkapkan ekspresi di dunia maya, sedangkan 56 persen sisanya merasa tidak bebas.

Ada juga 17,6 persen responden yang merasa aman berekspresi di dunia maya, sedangkan 82,4 persen sisanya merasa tidak aman.

Menurut survei tersebut, hal-hal yang dianggap warganet sebagai ancaman kebebasan berekspresi di dunia maya adalah:

  1. UU ITE: 51,4 persen
  2. Perundungan: 26,8 persen
  3. Intimidasi dan ujaran kebencian: 7 persen
  4. Pembatasan akses dan blokir internet: 6 persen
  5. Kejahatan siber: 3,9 persen
  6. Pelanggaran privasi: 2,8 persen
  7. Hoaks: 2,1 persen

“Dengan temuan survei yang demikian, terlihat bahwa warganet muda memiliki rasa ketidakyakinan pada pemerintah yang cukup tinggi terkait perlindungan kebebasan berekspresi mereka, terutama karena keberadaaan pasal-pasal karet UU ITE," tutur Ellen.

"Harapan kami, dengan rilisnya survei ini anak muda lebih banyak dilibatkan pemerintah dalam merancang suatu peraturan yang terkait tata kelola internet. Jangan sampai anak muda hanya jadi angka statistik yang digembar-gemborkan,” tegas Ellen lagi.

Penulis: Adi Ahdiat

Editor: Agus Luqman

Bagikan Artikel Ini
Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBK 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp 3.421.894.699,00 Rp 3.428.029.699,00
99.82%
Belanja
Rp 3.512.806.699,00 Rp 3.556.005.689,00
98.79%
Pembiayaan
Rp 127.976.678,00 Rp 127.975.990,00
100%

APBK 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Kalurahan
Rp 13.600.000,00 Rp 13.600.000,00
100%
Hasil Aset Kalurahan
Rp 107.710.000,00 Rp 107.710.000,00
100%
Dana Desa
Rp 1.694.238.000,00 Rp 1.700.373.000,00
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp 171.785.308,00 Rp 171.785.308,00
100%
Alokasi Dana Kalurahan
Rp 1.087.739.991,00 Rp 1.087.739.991,00
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp 225.000.000,00 Rp 225.000.000,00
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Kalurahan
Rp 55.621.400,00 Rp 55.621.400,00
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Kalurahan
Rp 60.000.000,00 Rp 60.000.000,00
100%
Bunga Bank
Rp 5.000.000,00 Rp 5.000.000,00
100%
Lain-Lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp 1.200.000,00 Rp 1.200.000,00
100%

APBK 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Kalurahan
Rp 1.589.974.340,00 Rp 1.629.109.212,00
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Kalurahan
Rp 1.092.790.000,00 Rp 1.146.097.200,00
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Kalurahan
Rp 410.387.159,00 Rp 404.080.277,00
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan
Rp 233.545.800,00 Rp 254.660.700,00
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Kalurahan
Rp 186.109.400,00 Rp 122.058.300,00
152.48%