You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Logo Kalurahan HARGOREJO
Logo Kalurahan HARGOREJO
HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Serikat Pekerja: Iuran BPJS Naik, Daya Beli Masyarakat Turun

Administrator 21 November 2019 Dibaca 462 Kali

KBR, Jakarta - Pemerintah akan menaikkan besaran iuran BPJS Kesehatan sebesar 100 persen mulai 1 Januari 2020. Rinciannya adalah sebagai berikut:

  • Kelas I dari Rp80.000 menjadi Rp160.000
  • Kelas II dari Rp51.000 menjadi Rp110.000
  • Kelas III dari Rp25.500 menjadi Rp42.000 

Kementerian Keuangan mengklaim penaikan iuran ini akan menguntungkan masyarakat. Tapi, menurut perhitungan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), daya beli masyarakat justru bisa melemah, khususnya dari kelas ekonomi menengah ke bawah.

“Misal iuran BPJS Kesehatan Kelas III menjadi Rp42 ribu, dikalikan lima orang anggota keluarga, suami, istri, dan tiga anak. Maka pengeluaran bayar iuran setiap keluarga di seluruh Indonesia adalah Rp210 ribu. Apalagi kenaikan UMP kecil,” kata Presiden KSPI Said Iqbal dalam situs resminya, Rabu (30/10/2019).

Iqbal menilai penaikan iuran ini memberatkan kelompok pekerja, khususnya mereka yang tinggal di daerah dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) rendah.

"Bagi masyarakat di daerah upah minimum kecil seperti Sragen, Jogja, Boyolali, Halmahera, Pacitan, Banjaenegara, Subang, Papua, Mamuju, dan sebagian besar wilayah Indonesia yang upah minimum dan penghasilan masyarakatnya di bawah Rp2 Juta, maka bayar iuran BPJS Rp210 ribu per keluarga tadi akan sangat berat. Bahkan menurunkan daya beli mereka sebesar 30 persen," lanjut Iqbal.

Menurut Iqbal, defisit dana BPJS Kesehatan mestinya bukan diatasi dengan penaikan iuran, tetapi dengan menaikkan jumlah peserta BPJS dari kelompok pekerja formal.

"Saat ini jumlah pekerja formal yang menjadi peserta BPJS Kesehatan hanya 30 persen dari total pekerja formal,” kata Iqbal.

Demo Tolak Penaikan Iuran BPJS Kesehatan

Menurut Presiden KSPI Said Iqbal, buruh akan melakukan unjuk rasa terkait masalah ini.

"Akan ada gelombang demonstrasi besar dari masyarakat dan buruh untuk menolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan tersebut, khususnya Kelas III," kata Iqbal dalam situs resmi KSPI, Rabu (30/10/2019).

Sebelumnya, Iqbal juga menyatakan kelompok buruh akan melancarkan gelombang demo di 100 kabupaten/kota untuk menuntut kenaikan UMP sebesar 10-15 persen.

Iqbal menyebut gelombang demo itu akan berlangsung selama tanggal 1-15 November 2019.

Editor: Agus Luqman

Bagikan Artikel Ini
Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBK 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp 3.421.894.699,00 Rp 3.428.029.699,00
99.82%
Belanja
Rp 3.512.806.699,00 Rp 3.556.005.689,00
98.79%
Pembiayaan
Rp 127.976.678,00 Rp 127.975.990,00
100%

APBK 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Kalurahan
Rp 13.600.000,00 Rp 13.600.000,00
100%
Hasil Aset Kalurahan
Rp 107.710.000,00 Rp 107.710.000,00
100%
Dana Desa
Rp 1.694.238.000,00 Rp 1.700.373.000,00
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp 171.785.308,00 Rp 171.785.308,00
100%
Alokasi Dana Kalurahan
Rp 1.087.739.991,00 Rp 1.087.739.991,00
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp 225.000.000,00 Rp 225.000.000,00
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Kalurahan
Rp 55.621.400,00 Rp 55.621.400,00
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Kalurahan
Rp 60.000.000,00 Rp 60.000.000,00
100%
Bunga Bank
Rp 5.000.000,00 Rp 5.000.000,00
100%
Lain-Lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp 1.200.000,00 Rp 1.200.000,00
100%

APBK 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Kalurahan
Rp 1.589.974.340,00 Rp 1.629.109.212,00
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Kalurahan
Rp 1.092.790.000,00 Rp 1.146.097.200,00
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Kalurahan
Rp 410.387.159,00 Rp 404.080.277,00
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan
Rp 233.545.800,00 Rp 254.660.700,00
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Kalurahan
Rp 186.109.400,00 Rp 122.058.300,00
152.48%