Dalam rangka akselerasi penurunan stunting dan pemberdayaan ekonomi lokal yang didukung melalui Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Perwakilan BKKBN DIY bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UKM DIY mengadakan sosialisasi program “2 (dua) telur sehari bagi keluarga resiko stunting” pada Selasa (28/05/2024). Sosialisasi yang dimulai pada pukul 08.30 WIB ini berlokasi di Langgeng Sari Mbulu Resto dan Pemancingan Ngento, Sendangsari, Pengasih. Hadir dalam acara ini perwakilan BKKBN dan Dinas Koperasi, Pengelola Kegiatan PPS DPMD Dalduk dan KB Kulon Progo, serta Panewu, PKB, Lurah dan kader dari kelompok sasaran. Adapun sasaran program adalah 31 kalurahan di Kulon Progo dengan total 1.180 keluarga resiko stunting (KRS). Hargorejo merupakan salah satu kalurahan penerima program dengan sasaran 60 KRS. Dalam pertemuan ini, Kalurahan Hargorejo diwakili oleh kader pelaksana kegiatan, Ratmini.
Pada kesempatan ini, para kader dilatih untuk praktek pengisian aplikasi Bantu Banting. Bantu Banting sendiri merupakan singkatan dari SIBAKUL Membantu Bersama Menurunkan Stunting. Aplikasi ini berfungsi sebagai alat monitoring evaluasi distribusi telur dari Petugas BKKBN ke KRS. Fitur dari aplikasi Bantu Banting umum adalah verifikasi dan perubahan data KRS, kegiatan distribusi telur, foto kegiatan, ukuran lingkar kepala dan tinggi, progress kegiatan bantuan telur serta laporan kegiatan. Sedangkan fungsi monitoring yang terdapat dalam aplikasi antara lain untuk memantau stok dan kebutuhan distribusi telur, progres kegiatan ke sasaran serta dampak pertumbuhan/perkembangan sasaran.
Penulis : Ajru F.
Sumber : Ratmini