Biopori adalah sebuah inovasi sederhana namun efektif dalam mengatasi masalah air tanah yang semakin meresahkan. Metode ini menggunakan lubang-lubang kecil yang ditanam di tanah untuk meningkatkan infiltrasi air, mengurangi genangan air, dan mengurangi risiko banjir. Selain itu, biopori juga memiliki manfaat ekologis dengan mendorong keberagaman hayati dan mengurangi dampak perubahan iklim.
Biopori yang dikembangkan oleh peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Kamir R. Brata, menggunakan metode optimalisasi daya resap air untuk mengatasi genangan. Konsep ini didasarkan pada prinsip perilaku alamiah tanah dan organisme yang hidup di dalamnya. Biopori terdiri dari lubang-lubang vertikal dengan diameter sekitar 10-30 cm dan kedalaman sekitar 50-100 cm yang ditanam secara teratur di tanah.
Fungsi utama biopori adalah memfasilitasi infiltrasi air ke dalam tanah dengan lebih efisien. Lubang biopori berfungsi sebagai saluran yang menghubungkan permukaan tanah dengan lapisan air tanah yang lebih dalam. Dengan adanya biopori, air hujan dapat langsung meresap ke dalam tanah, mengurangi genangan air di permukaan yang dapat menyebabkan banjir.
Penerapan biopori memiliki manfaat yang signifikan dalam pengelolaan air tanah dan lingkungan. Pertama, biopori membantu meningkatkan kualitas air tanah dengan mempercepat proses penyaringan dan pemurnian air melalui lapisan tanah yang lebih dalam. Hal ini berdampak pada ketersediaan air bersih yang lebih baik bagi masyarakat.
Kedua, biopori mendukung keberlanjutan lingkungan dengan mendorong keberagaman hayati. Lubang-lubang biopori menjadi tempat hidup bagi organisme tanah seperti cacing, serangga, dan mikroorganisme yang berperan dalam siklus nutrisi dan keseimbangan ekosistem. Dengan adanya biopori, keanekaragaman hayati dapat terjaga dan ekosistem tetap seimbang.
Ketiga, biopori membantu mengurangi dampak perubahan iklim. Dengan mempercepat infiltrasi air ke dalam tanah, biopori dapat mengurangi genangan air di permukaan yang berkontribusi pada pemanasan global dan peningkatan intensitas hujan. Selain itu, biopori juga membantu menjaga kualitas udara dengan mengurangi pembakaran sampah dan memperbaiki drainase lingkungan. Selain itu mengubah sampah organik menjadi kompos, memanfaatkan peran aktivitas makhluk hidup di tanah dan akar tanaman, dan mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria.
Penulis : Ajru F.
Sumber : https://www.99.co/id/panduan/cara-membuat-lubang-biopori/