Di Kalurahan Hargorejo, pembentukan Kelompok Wanita Tani (KWT) mulai digiatkan. Hal ini bertujuan untuk mengajak warga agar mandiri dalam pengadaan pangan serta memberikan edukasi kepada warga agar dapat memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk bercocok tanam. Meski baru dibentuk pada bulan Juni yang lalu, KWT Gayatri Padukuhan Sangkrek optimis untuk bisa produktif. Kelompok yang diketuai oleh Rusmini ini telah memiliki lahan olahan yang terletak di dua lokasi, yaitu di sekitar Balai Padukuhan dan di belakang rumah Dukuh Sangkrek.
Pada prosesnya, KWT Gayatri juga dibantu oleh KKN PPM UGM 2023 yang berada di Padukuhan Sangkrek untuk pengadaan green house beserta benih tanaman dan pupuk organiknya. Green house adalah bangunan yang dirancang secara khusus untuk melindungi tanaman dari cuaca dingin atau panas yang ekstrim. Kelompok KKN tersebut juga membantu dalam proses pembuatan pupuk organik menggunakan limbah sampah dapur melalui pelatihan pembuatan pupuk organik. Hasilnya, beberapa bibit tanaman sayur seperti cabai, terong, dan sawi pakcoy telah tersusun rapi di dalam polybag dan diletakkan di dalam green house. Dalam pembuatan green house juga melibatkan Dukuh Sangkrek bersama para kaum laki-laki untuk membuat kerangka bangunan yang terbuat dari bambu.
Semangat gliyak-gliyak waton tumindak (melakukan tindakan tanpa tergesa-gesa) para ibu-ibu KWT terlihat dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Awalnya, pertemuan KWT dijadwalkan pada tanggal 18 setiap bulannya. Akan tetapi agar proses pembuatan dan pengolahan lahan lebih cepat selesai, pertemuan dijadwalkan rutin setiap minggunya pada sore hari. Sekitar 25 orang ibu-ibu yang tergabung dalam KWT Gayatri selain melakukan pembibitan tanaman di green house juga mengolah lahan di sekitar untuk ditanami tanaman pangan dan obat nantinya. Harapannya, selain untuk memenuhi kebutuhan pangan juga dapat menyediakan kebutuhan bahan obat bagi warga.
Penulis : Ajru F.
Sumber : Ratmini