You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Tradisi Suroan Warga Sangkrek : Melestarikan Warisan Budaya, Mengucap Syukur pada Ilahi

Admin Hargorejo 21 Juli 2023 Dibaca 152 Kali
Tradisi Suroan Warga Sangkrek : Melestarikan Warisan Budaya, Mengucap Syukur pada Ilahi

Budaya Jawa memiliki kearifan yang menjadi ciri khas masyarakat Jawa pada zaman dahulu. Meski begitu, budaya tersebut juga masih dapat dijaga dan dilestarikan pada zaman sekarang, mengingat filosofi dan berbagai kearifan yang terkandung di dalamnya. Pada kenyataannya, melestarikan tradisi tak hanya sebatas meneruskan apa yang dilakukan nenek moyang kita, tetapi juga mengambil nilai-nilai luhur di dalamnya untuk diaplikasikan pada masa kini. 

Salah satu tradisi Jawa yang masih eksis hingga kini adalah tradisi Suroan atau Suran. Tradisi yang dilakukan untuk memperingati malam 1 Suro ini masih banyak diadakan oleh masyarakat Kulon Progo, Yogyakarta, terutama warga Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap. Contohnya saja warga Padukuhan Sangkrek RT 51 RW 13 yang mengadakan peringatan malam 1 Suro pada Sabtu malam (18/07/2023).

Acara tersebut diadakan di rumah salah satu warga dan dihadiri oleh Dukuh, Kaum/Ro’is, Ketua RW 13 serta tetangga dekat warga RT 51. Tradisi tersebut diadakan sebagai bentuk pelestarian terhadap budaya nenek moyang serta ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Acara diisi dengan kenduri dan doa bersama. Pada sesi kenduri, meski berada di zaman yang serba modern, warga masih melestarikan tradisi para leluhur. Lihat saja bungkus nasi yang dikemas unik menggunakan daun pisang, jati dan dihias sedemikian rupa menggunakan daun kelapa yang masih muda/ janur.

Kearifan lokal yang dapat diambil dari tradisi ini, selain mempererat tali persaudaraan dan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan, juga menggambarkan bahwa masyarakat pada zaman dahulu sangat menghargai alam. Jika diterapkan pada zaman sekarang, selain ramah lingkungan dengan mengurangi limbah plastic juga menjaga dan memanfaatkan kekayaan alam untuk perilaku hidup yang lebih sehat. (Ajru Fajriyah)

Sumber : Koesdiyono

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%