Pernahkah anda mendengar tentang tradisi wiwitan? Wiwitan merupakan salah satu prosesi yang dilakukan masyarakat Jawa sebelum masa panen padi dilakukan. Tradisi wiwitan ini merupakan ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Dalam penjelasan lainnya upacara wiwitan merupakan ritual untuk memulai panen (wiwit (Jawa) = memulai) dan dilaksanakan sebelum masa panen padi sebagai inisiasi oleh tokoh formal sebagai penanda bahwa panen akan segera dilaksanakan masyarakat. Masyarakat petani di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga mempunyai tradisi 'wiwitan' menjelang panen padi, terutama Kalurahan Hargorejo. Tradisi wiwit agung atau panen raya sudah menjadi tradisi di masyarakat yang dilakukan dalam rangka perwujudan rasa syukur oleh para petani. Sebagai contoh adalah upacara wiwitan yang dilakukan oleh Kelompok Tani Maju Padukuhan Kriyan. Tahun ini pada masa tanam MT 2, yaitu siklus tanaman padi di bulak sawah Kriyan terbilang berhasil. Rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan diwujudkan dalam acara wiwitan agung bersama Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo pada Jum’at (14/07/2023). Dalam penganggaran, kegiatan ini didukung oleh Dana Keistimewaan tahun 2023.
Hadir dalam acara siang ini, anggota DPRD Kabupaten Kulon Progo, Ibu Nuraeni Rahayu, S.E., Kepala Dinas Pertanian dan Pangan diwakili Sekretaris Dinas, Ibu Sri Wijayanti , S.Hut, Msi. dan Kepala Bidang Tanaman Pangan, POPT se-Kulon Progo, Panewu Kokap dan unsur Forkompinkap, BPP Kokap, Lurah Hargorejo, Gapoktan, perwakilan KWT dan kelompok tani se-Hargorejo.
Acara wiwitan dimulai dengan kirab gunungan oleh ibu-ibu KWT dan Karang Taruna Kriyan dari bulak sawah Kriyan dan berakhir di lapangan Kriyan. Pada inti acara diisi dengan pembacaan doa dan dilanjutkan dengan prosesi panen oleh tamu undangan, potong tumpeng, kemudian makan bersama. (Ajru Fajriyah)
sumber : Savira DC