Ramadhan merupakan bulan yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh umat muslim di dunia. Berpuasa di bulan Ramadhan merapakan rukun islam ke-3 setelah syahadad dan sholat. Begitu pentingnya berpuasa Ramadhan karena menjadi pondasi bagi setiap muslim yang beriman. Puasa Ramadhan memiliki sejarah yang panjang dalam agama islam. Akan tetapi sebagian dari kita belum mengetahui bagaimana sejarah puasa yang kita lakukan setiap tahunnya.
Dikutip dari laman NU Online, Sejarah puasa sudah dimulai Ketika Nabi Muhammad yang berhijrah ke Yastrib (sekarang di kenal dengan kota Madinah). Waktu itu yang diwajibkan kepada seluruh umat islam berpuasa pada bulan Sya’ban tahun ke-2 hijriah.
Sebelum turunnya wahyu tentang puasa Ramadhan, Nabi Muhammad sudah melakukan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram. Barulah setelah turun perintah puasa Ramadhan turun, Nabi menganjurkan seluruh umatnya untuk menjalankannya. Puasa Ramadhan ini yang menggantikan puasa Asyura. Akan tetapi nabi mengizinkan umatnya untuk berpuasa Asyura sebagai puasa sunah untuk mendapatkan pahala. Bagi umat Islam yang tidak mampu menjalankan puasa maka ada rukhsah (keringanan) dengan membayar fidyah sesuai dengan ketentuan.
Puasa Ramadhan ini merupakan sarana untuk menempa keimanan seorang hamba terhadap tuhan-Nya. Setiap orang berlomba lomba untuk munjukkan kehambaannya dengan sebaik mungkin. Memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk memperbanyak ibadah. Walaupun sering kita dengar bahwa di bulan Ramadhan tidur saja di berikan pahala bukan berarti kita menghabiskan waktu dengan tidur dan bersantai saja.
Ada beberapa keutamaan di bulan Ramadhan. Pada bulan Ramadhan ini pertama kalinya Al-Qur’an diturunkan. Setiap kegiatan yang kita lakukan dengan tujuan beribadah kepada Allah apalagi membaca Al-Qur’an maka akan melipat gandakan pahalanya. semua ibadah sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadhan maka akan diberikan pahala seperti ibadah wajib sedangkan ibadah wajib yang kita tunaikan maka akan diberikan pahala berlipat ganda. Allah membukakan pintu syurga selebar-lebarnya dan menutup pintu neraka. Di bulan penuh ampunan ini juga terdapat keutamaan lainnya seperti bulan yang sangat mustajab untuk menyampaikan doa dan adanya malam lailatul qodar yang lebih baik dari 1000 bulan.
Setiap orang pasti ingin menjalankan puasa ini dengan khusyuk agar mendapatkan pahala berpuasa. Akan tetapi apabila kita melanggar larangan saat berpuasa maka kita hanya akan mendapatkan lapar dan dahaga saja.
Melansir dari laman NU Online ada beberapa larangan yang tidak boleh dilakukan saat menjalankan ibadah puasa antara lain :
- Makan dan minum di siang hari
Saat kita berpuasa, maka kita harus menahan haus dan lapar mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Apabila kita makan dan minum di siang hari maka puasa kita akan batal.
- Muntah dengan sengaja
Apabila sesorang muntah tanpa disengaja atau karena kondisi badan yang kurang fit pada saat puasa maka puasanya masih tetap bisa dilanjutkan. Akan tetapi apabila muntah dengan disengaja maka akan membatalkan puasanya.
“Siapa saja yang muntah, maka ia tidak berkewajiban qadha (puasa). Tetapi siapa saja yang sengaja muntah, maka ia berkewajiban qadha (puasa),” HR lima imam hadits, yaitu Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan An-Nasa’i.
- Melakukan aktifitas seksual di siang hari
Puasa tidak hanya sekedar menahan haus dan lapar saja akan tetapi menahan hawa nafsu juga. Apabila seseorang melanggar larangan ini maka tidak hanya batal puasanya akan tetapi harus juga menjalankan kafarat (denda) besar.
- Memasukkan sesuatu ke dalam tubuh
Apabila kita dengan sengaja memasukkan sesuatu ke tubuh lewat mulut, hidung, telinga atau lubang yang lain dengan sengaja maka akan membatalkan puasa
- Berkata kotor dan berbuat maksiat
Saat berpuasa kita harus menghindari berkata kotor dan berbuat maksiat. Hal ini akan menghilangkan kekhusyuan dan menghilangkan pahala puasa. (Rully)
Sumber :
https://kumparan.com/berita-hari-ini/larangan-di-bulan-ramadhan-yang-wajib-ditaati-umat-muslim-1vay5c5NMAa/full
https://zakat.or.id/10-keutamaan-bulan-ramadhan/