You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO

Makna Perayaan International Women’s Day

Admin Hargorejo 10 Maret 2023 Dibaca 111 Kali
Makna Perayaan International Women’s Day

Saat ini perempuan belum semua mendapatkan hak kesetaraan di masyarakat. Perempuan masih banyak mendapatkan ketidak adilan gender. Dibawah sistem yang sangat mengagung-agungkan patriarkhi membuat perempuan susah untuk mendapatkan keadilan. Rasa-rasanya agak asing mendengar kata itu, seakan keadilan adalah sebuah hal yang mustahil diwujudkan dalam kita bermasyarakat. Bergelut dengan sistem tersebut perempuan harus berjuang untuk melawan subordinsi, stereotip, diskriminasi, kekerasan, dan beban kerja ganda. Perjuangan perempuan untuk mencapai kesetaraan harus selalu digaungkan dari berbagai sektor.

Setiap tanggal 8 Maret selalu diperingati sebagai International Women’s Day (IWD) di seluruh dunia. Gelombang gerakan perempuan diberbagai belahan dunia ramai diperbincangkan di ruang – ruang diskusi dan media sosial. Perayaan IWD ini bukan terjadi begitu saja tetapi ada perjuangan panjang yang dilakukan oleh perempuan untuk menapatkan hak-haknya.

Sebelum kita membahas lebih jauh, kita perlu tahu bagaimana sejarah International Women’s Day. Awal mula gerakan IWD ini bermula dari masuknya era industrialisasi dunia diawal tahun 1900 an. Dengan sistem baru perempuan mengalami perubahan status di ruang publik dan ruang privat.  Perempuan ditempatkan dalam posisi yang tidak setara. Hal tersebut membuat gelombang protes pada tahun 1908 dengan melakukan aksi damai secara luas. Sebanyak 15.000 perempun melakukan longmarch menembus kota New York menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik sampai dengan memberikan hak pilih. Pada tahun 1910 dilaksanakan Konferensi Nasional Pekerja Perempuan. Clara Zetkin mengusulkan gagasan Hari Perempuan Internasional dirayakan di setiap negara. Perayaan IWD pertama dilaksanakan pada tahun 1991 di Austria, Denmark, German dan Switzeland pada tanggal 19 Maret. Pada tahun 1917 seorang perempuan rusia melakukan demonstrasi “roti perdamaian” sebagai respon tewasnya 2 juta tentara rusia pada tanggal 8 Maret. Di tahun 2000 dan seterusnya IWD secara resmi dicanangkan sebagai hari libur di beberapa negara.

Untuk perayaan IWD tahun 2023 ini mengangkat tema #EmbraceEquity mengajak kita berani menantang stereotip gender, menentang diskriminasi, menarik perhatian pada bias, dan mengupayakan inklusi. Perayaan IWD merupakan penghormatan terhadap perempuan (ibu, istri, pacar, kolega, atau yang lainnya).

Semangat perayaan IWD ini bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sehari hari. Kita harus menempatkan perempuan dalam kesetaraan. Tidak ada lagi stereotip dengan memandang sebagai makhluk lemah, cengeng, labil, terlalu emosian dan sebagainya. Tidak ada lagi marginalisasi perempuan dengan menempatkan mereka hanya diurusan domestik  atau urusan rumah tangga saja. Tidak ada lagi beban ganda yang mereka rasakan. Kita harus saling membantu dan berbagi peran dengan pasangan. Tidak ada lagi diskriminasi dan kekerasan bagi perempuan. Kita semua sama dihadapan Tuhan dan hukum negara . (Rully)

Sumber :

https://www.internationalwomensday.com/Activity/15586/The-history-of-IWD

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image