Memasuki bulan Sya'ban 1444 H, atau dalam kalender Jawa masuk pada bulan Ruwah 1956, Padukuhan Anjir melaksanakan kegiatan rutin tahunan Nyadran. Nyadran merupakan salah satu tradisi yang masih melekat pada kehidupan masyarakat Jawa hingga kini. Tradisi nyadran sangat berkaitan dengan agama, yaitu suatu budaya mendoakan leluhur yang telah meninggal dunia. Dapat dikatakan bahwa nyadran merupakan sebuah akulturasi budaya Jawa dengan syariat agama Islam.
Saat ini, nyadran ruwah pada bulan Sya'ban dilakukan dengan kegiatan membersihkan makam secara bersama-sama. Seperti yang diselenggarakan pada Minggu (26/02/2023) berlokasi di Makam Karang dan Pengging Anjir. Masyarakat Padukuhan Anjir secara bersama-sama membersihkan makam, baik dari ahli waris maupun untuk makam yang telah lama tidak dibersihkan di Pemakaman Karang dan Pengging. Acara bersih makam dilaksanakan mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB.
Kegiatan nyadran sebagai rutinitas tahunan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kerja sama serta gotong royong antar masyarakat dan keluarga ahli waris dalam membersihkan makam leluhur di wilayah Padukuhan Anjir. Selain itu juga, masyarakat dapat secara bersama-sama mendoakan para leluhur dan anggota keluarga yang telah mendahului.
Penulis : Annisa Istika