Pengetahuan Kesehatan Reproduksi seharusnya diberikan sejak dini kepada anak-anak kita. Saat usia masih anak-anak kita mengajarkan bagaimana membersihkan diri setelah buang air besar maupun kecil. Beranjak mulai dewasa, permasalahan tentang reproduksi semakin kompleks. Banyak pertanyaan muncul dibenak anak-anak kita. Apalagi saat pertama mengalami menstruasi, mimpi basah dan sebagainya yang merupakan fase baru dalam kehidupannya.
Orang tua hendaknya memberikan pengetahuan dan informasi-informasi seputar Kesehatan reproduksi. Tetapi saat ini sebagian dari masyarakat masih menganggap bahwa informasi seputar Kesehatan repoduksi ini merupakan hal yang tabu. Sekedar untuk mengucapkan organ reproduksi saja masih menggunakan nama kiasan atau nama samaran. Sering sekali kita dengar kata penis diganti dengan kata burung, titit, atau padanan kata lainnya.
Saat kita tutup tutupi informasi seputar Kesehatan reproduksi maka anak-anak kita akan mencari dari sumber lain yang belum jelas kebenarannya. Menurut hasil pendampingan yang dilakukan oleh Mitra Wacana pada Program Hak Kesehatan Seksual Reproduksi di Kota Yogyakarta, mengatakan bahwa sebagian besar remaja lebih banyak mencari informasi tentang Kesehatan reproduksi melalui internet dari pada bertanya kepada orang tuanya. Sedangkan kita tahu bahwa informasi yang disediakan oleh internet belum tentu kebenarannya. Kita harus memilah dan memilih informasi yang kita terima.
Ada beberapa mitos yang berkembang di masyarakat terkait Kesehatan reproduksi:
- Pendidikan seks akan mendorong lebih banyak pemuda untuk melakukan hubungan seks
Faktanya Berbagai penelitian yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menunjukkan bahwa program pendidikan seks yang komprehensif tidak meningkatkan aktivitas seksual, pada kenyataannya telah menunjukkan bahwa itu membantu kaum muda menunda inisiasi seksual. Bagi mereka yang sudah pernah berhubungan seks, program ini menunjukkan peningkatan penggunaan kondom dan mengurangi frekuensi hubungan seksual.
- Jika kamu benar-benar mencintainya, kamu harus berhubungan seks dengannya.
Faktanya ini mungkin yang dikatakan pasangan kamu. Namun, jatuh cinta dengan seseorang dan siap untuk melakukan hubungan seks adalah dua hal yang terpisah. Cinta adalah tentang komunikasi, pengertian, dan rasa hormat.
- Hubungan seksual pertama kali tidak akan hamil
Faktanya bahwa setiap kali berhubungan seksual apabila terjadi pertemuan antara sel telur dan sperma maka akan terjadi pembuahan.
- HIV adalah penyakit yang hanya menyerang pekerja seks dan homoseksual.
Faktanya Meskipun pria yang berhubungan seks dengan sesama pria, para pekerja seks dan suntikan pengguna narkoba membuat risiko paling tinggi untuk tertular HIV, tetapi siapa pun bisa tertular HIV apabila melakukan aktifitas yang berisiko. Virusnya tidak membeda-bedakan status dan orientasi seseorang.
Ini hanya sebagian contoh kecil mitos-mitos yang berkembang dimasyarakat. Masih banyak mitos-mitos lainnya yang perlu kita pahami. Kita harus selalu waspada dan aware dengan kondisi kesehatan reproduksi.
Sumber :
https://www.reprodukasi.org/mitos-dan-fakta