Sebagian besar dari kita pasti mengalami fase quarter life crisis (QLC). Quarter life crisis atau krisis seperempat abad adalah periode saat seseorang berusia 18–30 tahun merasa tidak memiliki arah, khawatir, bingung, dan galau akan ketidakpastian kehidupannya di masa mendatang. Umumnya, kekhawatiran ini meliputi masalah relasi, percintaan, karier, dan kehidupan sosial. Quarter life crisis termasuk dalam tahap perkembangan manusia dari masa remaja menuju masa dewasa, dimana individu akan mengalami masa transisi dan menghadapi berbagai krisis, baik secara fisik maupun psikologis. Fase krisis ini bukanlah sesuatu yang harus ditakutkan.
Lalu, apa efek samping yang kita rasakan pada fase ini? ketika berada di fase ini, kita sering merasa ‘insecure’ melihat pencapaian orang lain, merasa diri selalu kurang dalam apapun, serta bingung apa lagi yang akan ia lakukan untuk tujuannya, karena terkungkung dalam fase ini, akhirnya kita lupa terhadap komitmen kita pada diri kita sendiri. Tidak hanya itu, orang yang mengalami quarter life crisis bahkan kerap mempertanyakan eksistensinya sebagai seorang manusia. Ada juga orang yang sampai merasa bahwa dirinya tidak memiliki tujuan hidup.
Maka yang menjadi tuntutan untuk melewati fase ini adalah bagaimana memilih dan menghidupkan komitmen atas pilihan itu. Disinilah kita perlu mengadakan suatu pembatasan diri terhadap kebebasan kita. kita mengambil dan meletakkan pilihan kita pada suatu prioritas hidup yang pada akhirnya menghantar kita untuk mencapai pembentukan jati diri. Karena proses akan menjadi cara terbaik menikmati hidup yang penuh warna. Berhentilah membandingkan kita dengan orang lain, karena setiap orang mempunyai kesempatan masing masing untuk bersinar pada masanya.
Sebetulnya apa sih penyebab terjadinya quarter life crisis ? Ada beberapa kondisi yang memicu terjadinya quarter life crisis diantaranya :
- Mengalami masalah pekerjaan atau finansial
- Merencanakan karier dan masa depan
- Menjalani hidup mandiri untuk pertama kalinya
- Menjalani hubungan romantis yang serius untuk pertama kalinya
- Mengalami putus cinta setelah menjalani hubungan yang serius sekian lama
- Melihat teman sebaya sudah mencapai impiannya lebih dulu
- Membuat keputusan pribadi atau profesional yang akan bertahan dalam jangka waktu yang lama
Setelah kita mengetahui tentang penyebab seseorang mengalami Quarter life Crisis, selanjutnya kita harus mengenali tanda-tanda apabila kita mengalaminya.
Apabila anda merasa bingung dengan masa depannya, merasa terjebak pada hal yang tidak disukai, tidak bisa membuat keputusan apabila dihadapkan pada sebuah pilihan, kurang motivasi dalam menjalani kehidupan sehari hari ini menjadi alarm bagi kita bahwa kita sedang berada di fase ini.
selain itu sering kali muncul juga rasa khawatir akan tertinggal dalam ketidakpastian hidup seorang diri sampai dengan merasa iri dengan pencapaian teman sebaya yang dapat memperoleh impiannya lebih dulu mejadikan kita harus segera mengambil tindakan agar segera terlepas dari jeratan Quarter life Crisis.
Sebenarnya wajar jika Anda mengalami quarter life crisis. Namun, ini tidak boleh dianggap remeh, karena bila tidak dihadapi dengan bijak, quarter life crisis bisa berubah menjadi depresi. Untuk menghadapi quarter life crisis, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, antara lain:
- Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain
- Ubah keraguan anda menjadi tindakan nyata
- Temukan orang yang bisa mendukung anda dan ciptakan lingkungan yang mendukung
- Belajar mencintai diri sendiri
Sumber :
https://psychology.binus.ac.id/2022/11/29/quarter-life-crisis-sebuah-tahap-menuju-kedewasaan/
https://www.alodokter.com/memahami-quarter-life-crisis-dan-cara-menghadapinya