“Men sana in corpore sano” semboyan itu sering kali kita dengar. Apalagi pada saat pandemi, semboyan tersebut di gembar-gemborkan dalam setiap kesempatan untuk mengajak orang hidup sehat. “men sana in corpore sano” memiliki arti didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Hal ini membuktikan bahwa Kesehatan fisik memiliki korelasi yang sangat erat dengan Kesehatan mental begitu juga sebaliknya. Semboyan itu merupakan sebuah karya sastra dari seorang pujangga Romawi, Decimus Iunius Juvenalis, pada karya bertajuk Satire X, sekitar abad kedua Masehi.
Kita harus seimbang antara Kesehatan fisik dan mental. Sering kali kita hanya berfokus pada kesehatan fisik saja dan menganggap remeh tentang kesehatan mental kita. Untuk mendapatkan kesehatan fisik tentunya kita sudah paham apa yang harus kita lakukan. Kita harus menjaga pola hidup dan pola makan kita. Menghindari hal-hal yang dapat merusak kesehatan kita dengan, berhenti merokok, tidak begadang, tidak mengkonsumsi alkohol dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Kita bisa memulai kebiasaan yang lebih baik dengan rajin berolah raga, tidur teratur, konsumsi makanan bergizi dan makan banyak sayuran. Tetapi untuk kesehatan mental kadang kita masih bingung apa yang harus kita lakukan. Kadang kita sendiri tidak tau kalau ternyata kita mempunyai masalah mental.
Ada beberapa tanda atau sinyal yang bisa dirasakan saat kita mempunyai masalah kesehatan mental. Bahkan, ketika kondisi mental terganggu, gejala fisik juga bisa dirasakan. Banyak pemicu yang membuat kita mengalami masalah kesehatan mental. Pengalaman yang tidak menyenangkan seperti tekanan kerja yang terlalu besar, beban tugas / kerjaan yang terlalu banyak, trauma masa lalu sampai dengan kehilangan orang yang dicintainya. Beberapa hal tersebut kalau tidak segera ditangani akan sangat mengganggu dan menurunkan produktifitas kita.
Kita bisa menilai apakah kita mengalami tanda-tanda masalah mental dengan mengidentifikasi tanda-tanda yang ada di dalam diri kita. Menurut American Psychiatric Association, berikut ini tanda psikologis terganggu yang perlu diperhatikan:
- Ketakutan atau kegelisahan yang berlebihan. Kamu jadi sering merasa takut, cemas, gugup, atau panik berlebihan, bahkan pada hal sepele.
- Perubahan suasana hati. Dapat berupa kesedihan yang mendalam, ketidakmampuan untuk mengekspresikan kegembiraan, ketidakpedulian terhadap situasi, perasaan putus asa, tawa pada waktu yang tidak tepat tanpa alasan yang jelas, atau pikiran untuk bunuh diri.
- Masalah berpikir. Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi atau masalah dengan ingatan, pikiran, atau ucapan yang sulit dijelaskan.
- Perubahan tidur atau nafsu makan. Kebiasaan tidur dan makan yang berubah secara dramatis (bisa lebih atau kurang) dari biasanya. Biasanya juga disertai kenaikan atau penurunan berat badan yang cepat.
- Penarikan diri. Sering duduk dan tidak melakukan apa-apa untuk waktu yang lama, atau berhenti dari aktivitas yang sebelumnya dinikmati.
Ini merupakan deteksi awal kita, untuk lebih lanjutnya kita bisa datang langsung ke dokter kesehatan mental untuk mengetahui kondisi kita secara tepat dan terukur. Penting bagi kita untuk selalu aware dengan kondisi mental kita karena juga akan berpengaruh terhadap fisik dan produktifitas hidup kita.
Sumber :
https://merahputih.com/post/read/sejarah-dibalik-semboyan-mens-sana-in-corpore-sano
https://www.halodoc.com/artikel/5-tanda-kondisi-psikologis-sedang-terganggu