Pemerintah Indonesia menjamin hak warganya untuk berserikat dan berkumpul. Motifasi setiap orang berbeda-beda saat memutuskan bergabung dalam sebuah organisasi. Ada yang hanya sekedar menjalin pertemanan, mencari pasangan, mengembangkan diri atau bahkan sampai ingin memperoleh sebuah jabatan.
Secara harfiah sebuah orgnisasi diartikan sebagai kumpulan orang yang ingin mencapai tujuan yang sama. Untuk itu penting sekali bagi sebuah organisasi membuat sebuah visi dan misi sebagai tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut.
Sering kali kita susah membedakan perbedaan antara visi dan misi padahal kedua hal tersebut memiliki makna yang berbeda. Visi adalah suatu rangkaian kata yang memuat impian, cita-cita, nilai, masa depan dari suatu organisasi, baik di dalam sebuah lembaga hingga perusahaan. Visi juga merupakan sebuah tujuan organisasi dalam bekerja. Visi tercipta dari hasil pemikiran para pendirinya terkait gambaran masa depan organisasi. Visi dapat memiliki fungsi untuk menentukan langkah kedepan, menginspirasi anggota, memotivasi anggota agar memberikan kontribusi yang maksimal. Oleh karena itu, rangkaian kata yang digunakan dalam sebuah visi harus ringkas dan jelas, umumnya hanya satu kalimat atau tidak lebih dari satu paragraf.
Sedangkan misi adalah bagaimana sebuah perusahaan dapat mewujudkan cita-citanya tersebut di masa depan. Selain itu, misi juga akan menjawab beberapa pertanyaan seperti bagaimana sikap organisasi, bagaimana upaya untuk menang, hingga bagaimana mengukur sebuah proses kemajuan. Jadi, misi dapat disimpulkan sebagai sekumpulan rencana atau cara yang ditentukan untuk mewujudkan visi yang sudah ditetapkan.
Untuk menjalankan sebuah organisasi tidak cukup hanya menyusun visi misi organisasi saja. Dalam managemen organisasi kita mengenal PIME (plan / perencanaan, Implementation / implementasi, Monitoring / pemantauan dan Evaluation / evaluasi). Untuk saat ini kita akan membahas tentang bagaimana sebuah organisasi membuat perencanaannya.
Perencanaan organisasi adalah suatu proses dalam berpikir secara logis dan pengambilan keputusan yang rasional sebelum melakukan berbagai kegiatan / tindakan. Dalam membuat sebuah perencanan kita harus mempertimbangkan berbagai hal. Sebuah organisasi hendaknya dalam membuat perencanaan organisasi menggunakan metode SMART.
Apa itu metode SMART ? Mungkin kita sudah sering mendengar tentang metode ini. Metode SMART umum digunakan untuk mendapatkan gambaran objektif dari sebuah perencanaan yang akan dilaksanakan. Dalam membuat sebuah perencanaan harus memperhatikan 5 elemen dari metode SMART.
- Specific (Spesifik)
Tujuan yang bersifat umum tidak cukup. Sebaliknya, harus spesifik dan tidak rancu mengenai apa yang ingin organisasi capai. Pikirkan tentang pertanyaan yang diawali dengan huruf "w" : who (siapa), what (apa), when (kapan), which (yang mana), dan why (mengapa). Siapa yang perlu dilibatkan? Apa yang ingin organisasi capai? Kapan organisasi ingin mencapainya? Mana saja yang akan menjadi hambatan atau menjadi kebutuhan organisasi? Mengapa organisasi menetapkan tujuan ini? Silakan jawab serinci mungkin.
- Measurable (Terukur)
Organisasi harus memiliki criteria spesifik yang bias digunakan untuk mengukur kemajuan dalam mencapai tujuan. Saat membuat tujuan yang dapat diukur, pertimbangkan metrik yang ingin organisasi gunakan dan tetapkan tonggak pencapaian, dan kapan Anda ingin mencapai target yang spesifik tersebut.
- Achievable (Dapat dicapai)
Apakah tujuan ini dapat dicapai? Ketahui apakah tujuan ini benar-benar bias dicapai dengan menimbang waktu, usaha, dan biaya dengan manfaatnya, serta prioritas lainnya. Organisasi juga harus memikirkan tentang apa yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan ini, dan apakah memiliki alat bantu atau keterampilan yang diperlukan.
- Relevant (Relevan)
Tujuan proyek haruslah relevan dengan misi organisasi. Paling tidak, tujuan tersebut mencerminkan satu atau lebih dari nilai tujuan dibentuknya organisasi. Untuk memastikan perencanaan memberikan hasil yang diharapkan, organisasi harus memastikan bahwa setiap tujuan perencanaan konsisten dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.
- Time-bound (Berbatas waktu)
Organisasi perlu memiliki tenggat waktu yang jelas untuk benar-benar focus dalam mencapai tujuannya. Tanpa tenggat waktu yang jelas, organisasi tidak akan tahu di mana dan kapan harus memulai. Buatlah kerangka waktu yang realistis untuk dicapai pada setiap tahapan perencanaan.
Sumber :
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-visi-misi/
https://experience.dropbox.com/