You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Pekan Tuli Internasional : Mari Mengenal Bahasa Isyarat untuk Teman Tunarungu dan Tunawicara

Admin Hargorejo 26 September 2022 Dibaca 11.416 Kali
Pekan Tuli Internasional : Mari Mengenal Bahasa Isyarat untuk Teman Tunarungu dan Tunawicara


Pekan Tuli Internasional tahun 2022 diperingati pada 19 sampai 25 September 2022, bersamaan dengan Hari Bahasa Isyarat Internasional yang diperingati setiap 23 September. Tanpa membatasi komunikasi untuk teman-teman penyandang disabilitas khususnya tunarungu dan tunawicara, maka diperlukan pemahaman dan kemampuan komunikasi yang mencukupi dengan bahasa isyarat. Apa saja bahasa isyarat yang digunakan? Mari simak penjelasan berikut.
Di kalangan masyarakat, tidak terkecuali di wilayah Kalurahan Hargorejo terdapat sebagian teman dan saudara kita yang dianugerahi Tuhan sebagai penyandang tunarungu dan tunawicara. Terdapat dua jenis bahasa isyarat yang digunakan, yaitu Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) dan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI). Bagi kalangan awam, dua bahasa ini tampak sama saja. Namun, keduanya memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut.

1. Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI)
SIBI merupakan bahasa isyarat yang mengadopsi dari American Sign Language (ASL). SIBI menggunakan satu tangan dan memiliki struktur yang sama dengan tata bahasa lisan Indonesia, termasuk penggunaan awalan dan akhiran. SIBI masuk ke dalam materi pembelajaran pada Sekolah Luar Biasa (SLB) dan merupakan bahasa isyarat yang direkomendasikan oleh pemerintah.
Namun, banyak yang beranggapan bahwa SIBI sulit untuk dipelajari dan digunakan dalam bahasa sehari-hari dikarenakan mengandung kosakata baku dan cukup rumit.

2. Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO)
Berbeda dari SIBI, BISINDO adalah bahasa isyarat yang menggunakan kedua tangan untuk mengisyaratkan huruf abjad. Jika SIBI digunakan pada sesi pembelajaran, BISINDO cenderung digunakan dalam keseharian. Jenis bahasa isyarat ini dinilai muncul secara alami dalam budaya Indonesia untuk media komunikasi sesama tunarungu dan tunawicara maupun dengan orang normal. BISINDO layaknya bahasa daerah, yaitu memiliki keunikan tiap daerah yang dipengaruhi oleh interaksi nilai-nilai pada daerah masing-masing.
Dalam berkomunikasi, BISINDO dinilai lebih mudah dikarenakan huruf yang dibentuk menggunakan tangan menyerupai bentuk huruf abjad yang secara umum digunakan sehari-hari.

Dapat dikatakan, perbedaan utama antara SIBI dan BISINDO adalah penggunaannya. SIBI ditujukan untuk mengajarkan tata bahasa Indonesia, sedangkan BISINDO ditujukan untuk media komunikasi sehari-hari oleh tunarungu dan tunawicara. Dengan mengenal jenis bahasa isyarat, diharapkan kita dapat menambah wawasan untuk memudahkan berkomunikasi dengan teman tunarungu dan tunawicara. (Annisa Istika)

Referensi : Radio Republik Indonesia

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%