Pekan Tuli Internasional tahun 2022 diperingati pada 19 sampai 25 September 2022, bersamaan dengan Hari Bahasa Isyarat Internasional yang diperingati setiap 23 September. Tanpa membatasi komunikasi untuk teman-teman penyandang disabilitas khususnya tunarungu dan tunawicara, maka diperlukan pemahaman dan kemampuan komunikasi yang mencukupi dengan bahasa isyarat. Apa saja bahasa isyarat yang digunakan? Mari simak penjelasan berikut.
Di kalangan masyarakat, tidak terkecuali di wilayah Kalurahan Hargorejo terdapat sebagian teman dan saudara kita yang dianugerahi Tuhan sebagai penyandang tunarungu dan tunawicara. Terdapat dua jenis bahasa isyarat yang digunakan, yaitu Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) dan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI). Bagi kalangan awam, dua bahasa ini tampak sama saja. Namun, keduanya memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut.
1. Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI)
SIBI merupakan bahasa isyarat yang mengadopsi dari American Sign Language (ASL). SIBI menggunakan satu tangan dan memiliki struktur yang sama dengan tata bahasa lisan Indonesia, termasuk penggunaan awalan dan akhiran. SIBI masuk ke dalam materi pembelajaran pada Sekolah Luar Biasa (SLB) dan merupakan bahasa isyarat yang direkomendasikan oleh pemerintah.
Namun, banyak yang beranggapan bahwa SIBI sulit untuk dipelajari dan digunakan dalam bahasa sehari-hari dikarenakan mengandung kosakata baku dan cukup rumit.
2. Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO)
Berbeda dari SIBI, BISINDO adalah bahasa isyarat yang menggunakan kedua tangan untuk mengisyaratkan huruf abjad. Jika SIBI digunakan pada sesi pembelajaran, BISINDO cenderung digunakan dalam keseharian. Jenis bahasa isyarat ini dinilai muncul secara alami dalam budaya Indonesia untuk media komunikasi sesama tunarungu dan tunawicara maupun dengan orang normal. BISINDO layaknya bahasa daerah, yaitu memiliki keunikan tiap daerah yang dipengaruhi oleh interaksi nilai-nilai pada daerah masing-masing.
Dalam berkomunikasi, BISINDO dinilai lebih mudah dikarenakan huruf yang dibentuk menggunakan tangan menyerupai bentuk huruf abjad yang secara umum digunakan sehari-hari.
Dapat dikatakan, perbedaan utama antara SIBI dan BISINDO adalah penggunaannya. SIBI ditujukan untuk mengajarkan tata bahasa Indonesia, sedangkan BISINDO ditujukan untuk media komunikasi sehari-hari oleh tunarungu dan tunawicara. Dengan mengenal jenis bahasa isyarat, diharapkan kita dapat menambah wawasan untuk memudahkan berkomunikasi dengan teman tunarungu dan tunawicara. (Annisa Istika)
Referensi : Radio Republik Indonesia