[KBR|Warita Desa] Jakarta | Vaksinasi Covid-19 untuk jurnalis mulai digelar Kamis (25/02) di Jakarta. Pada tahap awal, ada sekitar lima ribu wartawan yang sudah terdaftar dari sepuluh organisasi konstituen Dewan Pers.
Pukul tujuh tiga puluh pagi, Hall Basket Senayan di Gelora Bung Karno Jakarta dipenuhi ratusan jurnalis dari berbagai media. Mereka akan menjalani suntikan pertama vaksin COVID-19.
"Saya mendapat giliran vaksin pukul 8 sampai 10 pagi. Meski antrean cukup banyak, namun prosesnya berjalan cukup tertib, dengan menerapkan protokol kesehatan. Tak sampai satu jam, saya berada di meja pengecekan kesehatan." Ujar Astri awak media yang mengikuti vaksinasi.
Setelah disuntik vaksin, Asti harus menunggu 30 menit untuk observasi.
"Apakah ada gejala yang timbul setelah vaksinasi atau tidak. Setelah masa observasi selesai, saya tidak merasakan gejala apapun, sehingga petugas bisa memberikan kartu vaksinasi untuk saya." Ujar dia.
David, seorang kameramen televisi di Jakarta juga tidak mengeluhkan gejala ikutan pascavaksinasi.
Ia cukup senang karena ia masuk dalam kelompo prioritas program vaksinasi dari pemerintah. apalagi, sehari-hari David turun ke lapangan untuk mengambil gambar, dan bertemu banyak orang. Ia merasa lebih aman setelah mendapat suntikan vaksin dosis pertama.
"Ya hari ini tu seneng banget ya, dapat prioritas untuk vaksin dari pemerintah. Yang kita tau kan corona udah setahun nih yang sampai sekarang masih dikhawatirin banget, yang dimana kita juga hari-hari kan kerjaannya di lapangan, ketemu orang banyak, kesana kemari, sempat worry lah, banyak juga teman-teman yang udah kena kan. Dengan adanya vaksin ini ya lebih tenang sih pastinya, lebih nyaman, ntar mungkin kerja kan besok-besok lagi udah berani lah kerja di lapangan."
David yang datang lebih awal bahkan tidak harus mengantre lama sampai proses vaksinasi selesai.
"Tadi kebetulan saya pagi banget ya, kebetulan saya jam 7 jam setengah delapan itu sudah ngantri, jadi masih sepi mungkin ya, dan lancar aja. Cepet sih prosesnya cuman 15-20 menitan sampai vaksin, lama cuma tadi pas observasi itu 30 menitan."
Ia pun tak merasakan apapun setelah penyuntikan vaksin.
"Sejauh ini nggak ada sama sekali sih untungnya ya, nggak ada mengalami gejala-gejala yang aneh-aneh sih setelah vaksin. Harapannya sih aman aja sih setelah vaksin ini."
Irene, juga tak merasakan gejala apapun setelah vaksinasi. Jurnalis radio di Jakarta ini sangat mengapresiasi panitia vaksinasi yang mengatur proses vaksinasi dengan lancar.
"Pengalamannya sih OK ya, nggak ada kendala sih sejauh ini. Antreannya juga diatur baik sih sama panitianya. Trus waktu divaksin ya kayak digigit semut aja. Kayak nggak berasa disuntik, bentar doang. Abis itu ya ini lagi di observasi sih belum tau kayak gimana, tapi nggak ada keluhan sih sejauh ini."
Menurut Irene, vaksinasi untuk jurnalis ini memang perlu diprioritaskan, karena tuntutan pekerjaan yang harus bertemu dengan banyak orang.
"Ya perlu sih, kalau perlu nggak perlu, bukan cuma wartawan doang, tapi buat semua juga perlu kan. Cuman kalau memang diutamakan ya khususnya bagi teman-teman yang masih harus kerja ketemu banyak orang, itu memang harus diutamakan."
Oleh : Astri Yuanasari
Editor: Rony Sitanggang