You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO

Cerbung : Luka Hati Seorang Istri (Bag. 2)

Administrator 17 Mei 2020 Dibaca 6.473 Kali

#FarhanNiken

Bagian 1 baca 

http://hargorejo-kulonprogo.desa.id/index.php/first/artikel/993

Niken bertemu dengan Nadia. Bagi Niken, Nadia memang cantik. Tampak anggun dan dewasa di 23 tahun usianya. Apalagi Nadia berhijab. Dengan pakaiannya yang sedikit longgar tapi tetap terlihat modis. Riasannya pun natural. Dan itu semua  mampu membuat Niken yang seorang wanita juga terpesona kepadanya. Refleks ia membandingkan tampilannya dengan tampilan Nadia. Jelas jauh berbeda. Niken yang lebih tua tentu saja akan kalah dengannya. Apalagi karena keluarga kecil Niken yang dulu hanya memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, membuatnya tak mungkin untuk hanya sekadar memikirkan penampilannya. Dan akhirnya kebiasaan itu terbawa sampai sekarang, di saat keluarga mereka sudah bisa dibilang berkecukupan.

Dari akun media sosial Nadia, Niken tak pernah tahu bagaimana wajah gadis di depannya itu. Dan ini adalah benar-benar pertama kali Niken melihat Nadia karena Nadia tak pernah mengunggah foto dirnya.

"Siang, Nadia," sapa Niken berbasa-basi.

"Siang, Mbak Niken," jawab Nadia dengan kepala menunduk.

"Jangan menunduk ... saya tidak akan memarahi kamu," ucap Niken mencoba mencairkan suasana.

"Iya, Mbak," jawab Nadia lagi sambil mengangkat wajahnya. Parasnya memang ayu, dengan bola mata cokelat terangnya.

"Mas Farhan langsung pergi?" tanya Niken karena ia tidak melihat Farhan berada di sana.

"Iya, Mbak. Mau mengecek kebutuhan warung katanya."

"Ohh ... ehm, sudah berapa lama kalian kenal?"

"Sudah tujuh bulan, Mbak ...." Kecanggungan jelas sekali terlihat dalam diri Nadia.

"Apa kamu siap menjadi istri kedua Mas Farhan?"

"Tergantung Mbak Niken ...."

"Tergantung saya? Jika saya menolak?" Nadia terdiam tampak berpikir.

"Semua saya serahkan pada Mbak Niken dan Mas Farhan, Mbak."

"Hhhhh, sejujurnya saya tidak sebaik itu. Tapi semua keputusan ada di tangan Mas Farhan. Dan saya hanya bisa mengiyakan apa yang dia inginkan."

Nadia tampak bingung dengan ucapan Niken. Tapi Niken tak ingin menjelaskan apa pun pada Nadia. Mungkin saja Farhan memperlakukan Nadia dengan berbeda, pikir Niken.

 

 

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image