You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO

Fenomena banyak semut keluar dari sarangnya

Administrator 14 April 2020 Dibaca 6.676 Kali

Hargorejo, Selasa (14/04/2020) Apa kalian merinding ketika melihat foto itu. Jika iya, mungkin kalian tripopobia. Hahha. Tapi di sini saya tidak akan mengungkap apa itu Tripopobia (lain kali yaaa, saya tulis di artikel yang lain).

Kemarin seorang teman memposting tentang banyaknya semut hitam yang keluar dari belahan lantai di luar rumahnya. Merinding dan cukup mengerikan katanya. Saya tersenyum membaca tulisannya. (Tidak hanya terjadi dirumahmu, batinku). Hal ini sama dengan terjadi di rumah. Dua kali saya saya harus membiarkan ribuan semut keluar dari lantai dapur. Dan bagi saya hal ini cukup mengerikan.

Tapi tahukah teman-teman bahwa semut merupakan salah satu hewan yang diabadikan dalam Al Qur'an bahkan menempati surah tersendiri yaitu Surah an-Naml. Dalam surah tersebut juga disebutkan semut adalah hewan yang sempat berkomunikasi dengan Nabi Sulaiman AS. 

Seperti yang saya kutip dari (republika.co.id) Senin (13/04/2020 Jam 20.58) Diceritakan bahwa di tengah perjalanan, Nabi Sulaiman dan pasukannya memasuki sebuah lembah. Di lembah itu ada banyak sarang semut. Melihat banyaknya pasukan yang dibawa Nabi Sulaiman as, para semut pun ketakutan. Mereka khawatir terinjak-injak pasukan besar itu. 

Jirsan, raja semut yang berasal adari Bani Syishibban berkata pada semut yang lain, ''Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari." (QS an-Naml [27]: 18).  

Lalu bagaimana jika banyak semut yang keluar dari tanah. Sebagai orang Jawa saya mengenal ilmu titen yang pernah disampaikan Simbah. Bahwa semut adalah salah satu hewan yang peka terhadap gejala alam. Salah satunya adalah gempa. Waallohu alam. Ditengah pendemi virus Covid 19. Saya mencoba mengingat ingat pesan-pesan yang disampaikan orang tua terdahulu. Dimana sekarang kita harus benar-benar ingat pada Tuhan, menjaga alam dan keseimbangan semuanya.

Penulis :Kemiyati Wirono
#dirumahsaja
#fenomena
#pesandalamtulisan

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image